YPPI Ringankan Beban Penyintas di Desa Simoro

YPII

SIGI, MERCUSUAR – Kehadiran Yayasan Plan International Indonesia (YPII) bersama sejumlah NGO lainnya, sangat dirasakan manfaatnya bagi para penyintas di Pasigala, terlebih khusus warga di Desa Simoro, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Bantuan dana non-tunai yang diberikan YPII, dianggap dapat menyentuh langsung meringankan beban hidup para penyintas di wilayah itu pascabencana 28 September 2018 lalu.

Tim Bantuan non-tunai YPII, Dheni Ardhian mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga Desa Simoro merupakan yang kesekian kalinya, setelah sebelumnya YPPI memberikan bantuan yang sama di Desa Sibonu dan dan Kelurahan Boyaoge, Kota Palu.

Jumlah bantuan yang diberikan masing-masing penerima manfaat sebesar Rp2,5 juta, yang diberikan dalam bentuk tabungan. Ini kata, Dheni bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga untuk dapat menabung serta memiliki perencanaan pengelolaan uang di masa mendatang.

Pembagian bantuan kepada penerima manfaat, lanjut Dheni tentunta berdasarkan kriteria atau ketedori yang telah ditentukan seperti rumah rusak berat, ibu menyusui, lanjut usia (lansia), ibu hamil, balita, kepala keluarga perempuan serta disabilitas.

“Jumlah penerima manfaat di Desa Simoro sebanyak 183 KK dari 289 kk di ada Desa Simoro,” jelasnya.

Sementara, salah seorang penyintas di desa itu, Mazna (64) mengaku, sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan YPPI, karena bantuan tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal senada juga diungkapkan, Hayani (68), meskipun pengambilan dana bantuan tersebut tidak diberikan sekaligus diberikan, namun dirasakan sangat bermanfaat bagi ibu enam anak itu, belum lagi kondisi suamia juga sudah lansia, sehingga bantuan tersebut tentunya sangatlah meringankan.

“Saya sangat berterima kasih atau bantuan YPII, karena dari dana itu saya sudah dapat membeli pompa air,” ujarnya, sembari tersenyum.

Sekdes Simoro, Ilham mengaku, pemberian bantuan kepada warganya tidak ada intervensi dari pemerintah desa, jadi seluruhnya diserahkan kepada tim dari yayasan. Dalam hal ini, pemerintah desa hanya sebatas mendampingi, karena pihak YPII sepenuhnya yang menentukan kriteria dan kategori penerima manfaat.

“Seperti kemarin-kemarin ini, ada sejumlah warga yang mempertanyakan kepada kami (pemerintah desa) kenapa tidak dapat bantuan. Jadi kita hanya menjawab semuanya ada di kewenangan YPII, karena kita hanya sebatas memberikan data dan mengenai wilayah, mengenai survei mereka (YPII) yang menentukan,” jelasnya.  

Pascabencana, YPPI telah memberikan bantuan non-tunai sebanyak 581 KK di tiga desa di Sigi dan Kota Palu. Selain itu, YPPI bersama beberapa NGO lainnya, juga telah mendistribusi logistik, perlengkapan tidur dan paket pendidikan kepada para penyintas.

Serta memberikan perlakuan khusus kepada anak-anak korban bencana berupa pembangunan rumah ramah anak sebanyak 20 unit (6 unit sudah selesai) yang tersebar di wilayah Pasigala. Bantuan lain juga daaam bentuk pelatihan, loka karya, trauma healing serta sosialisasi mitigasi bencana juga telah dilakukan, demi meringankan beban para penyintas di Pasigala. AMR

 

Pos terkait