1.905 Kasus HIV-AIDS

FOTO HLLL RAKOR HIV

PALU, MERCUSUAR – Berdasarkan data  Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulteng, periode tahun  2002 sampai April 2020 penemuan kasus HIV secara kumulatif berjumlah 1.905  kasus.

Artinya, jumlah kasus HIV yang terungkap mencapai 45,47 persen dari estimasi kasus HIV di Sulteng tahun 2016 berjumlah sekira  4.189  kasus.

Demikian dikatakan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dalam sambutannya saat membuka rapat koordinasi (Rakor) Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) provinsi, kabupaten dan kota se Sulteng secara virtual, Selasa (29/9/2020).

“Untuk itu masih perlu peningkatan penemuan kasus melalui sosialisasi yang dilanjutkan dengan konseling dan  tes HIV secara sukarela,” kata Gubernur didampingi Plt Kepala Dinkes Sulteng, dr Jumriani Yunus dan Sekretaris KPA Sulteng, dr Muslimah L Gadih. 

Saat ini, lanjutnya, kasus HIV-AIDS yang ditemukan belum semua terobati dan  yang  diobati, karena masih  banyak yang ‘drop out’. Hal itu berkaitan  dengan  ketersediaan sumber daya yang semuanya  membutuhkan biaya operasional.

Gubernur menyampaikan bahwa di masa  pandemi  COVID-19, upaya penanggulangan HIV harus tetap  berjalan  sesuai  dengan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor: 440/4532/sj Tahun 2020 tentang pelaksanaan  penanggulangan  HIV-AIDS  dan  tuberkulosis  selama pandemi COVID–19, dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya  penularan  COVID-19. 

Dia berharap agar Dinkes provinsi, kabupaten dan kota untuk menindaklanjuti dengan  merencanakan kegiatan sesuai petunjuk SPM dalam rangka pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).

Dia menekankan pada KPA provinsi, kabupaten dan kota agar aktif melakukan  koordinasi  dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta anggota KPA lainnya. “OPD terkait mengintegrasikan  kegiatannya dalam penanggulangan AIDS sesuai tupoksi masing-masing,” tegas Gubernur.  

Koordinasi dan kerja sama  yang  baik, sambungnya, laju perkembangan epidemi HIV-AIDS bisa ditekan menuju tiga zero, yaitu zero new HIV infection, zero stigma and discrimination dan zero AIDS related death.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga berharap para peserta rakor untuk betul-betul bekerja keras mengendalikan penularan COVID-19 di kabupaten dan kota, karena di Sulteng terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan itu di daerah tertentu, Kota Palu, Kabupaten Donggala, Morowali, Banggai, Poso dan Kabupaten Sigi. “Saya harap dengan sangat untuk pemerintah daerah kabupaten tersebut untuk betul-betul lebih serius di dalam melaksanakan tracking dan testing,” tandasnya. BOB

Pos terkait