100 Anak Ramaikan Quran Camp Rumah Dua Jari

QURAN-5e72bd1c
FOTO: Pembina Yayasan Rumah Dua Jari, Ustaz Abu Falah menyematkan syal kepada salah seorang peserta Quran Camp Jilid II, didampingi Wakil Ketua DMI Sulteng, Hartono M. Yasin Anda, dan Anggota DPRD Sulteng, Hidayat Pakamundi, Minggu (17/4/2022).///FOTO: IMAM EL ABRAR/MS

PALU, MERCUSUAR – Sebanyak 100 anak yang berasal dari 13 kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng, mengikuti Quran Camp Jilid II yang diadakan Yayasan Rumah Dua Jari, yang dimulai pada Minggu (17/4/2022), di salah satu resort di Palu.

Ketua Panitia Pelaksana, Eko Saputra mengatakan, kegiatan tersebut digelar selama 10 hari hingga 26 April 2022 mendatang. Quran Camp sebelumnya juga dilaksanakan oleh yayasan tersebut pada tahun 2021 lalu.

“Yang berbeda pada pelaksanaan Quran Camp tahun lalu pesertanya yang kami undang hanya dari wilayah Pasigala (Palu, Sigi dan Donggala). Sedangkan tahun ini pesertanya dari 13 kabupaten dan kota. Alhamdulillah, peserta di tahun ini mencukupi sebanyak 100 orang,” tutur Eko.

Ia menjelaskan, selama 10 hari pelaksanaan Quran Camp anak-anak peserta akan mengikuti berbagai jenis kegiatan, seperti khatam (tamat) Al-Quran bersama-sama, tadabbur alam, dan sirah Nabi.

“Yang utama adalah khatam Al-Quran 30 juz bersama-sama. Lalu ada tadabbur alam dan sirah Nabi juga,” ujar Eko.

Ketua Umum Yayasan Rumah Dua Jari, Iskandar Dinata Arsyad menceritakan, Yayasan yang dipimpinnya sejauh ini terus berkembang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan khususnya di bulan Ramadan.

Diawali tahun 2011 lalu dengan mengadakan buka puasa bersama 100 orang kaum dhuafa, lalu berlanjut dan berkembang pada tahun 2012 hingga beberapa tahun setelahnya mengadakan buka puasa bersama 1.000 orang dhuafa.

“Sampai di tahun 2019 kami mengadakan buka puasa akbar dihadiri kurang lebih 2.000 anak, kemudian tahun 2020 akibat pandemi kami hanya bisa mengadakan Semarak (Sebar Makanan Ramadan Kita) 1000 bingkisan makanan dan paket kesehatan yang kami sebar ke panti-panti asuhan,” kata Iskandar.

Tujuan pelaksanaan Quran Camp yang telah dilakukan sejak 2021, lanjut Iskandar, adalah untuk melatih diri seluruh pihak di yayasan tersebut, sebelum mewujudkan cita-cita besar mendirikan pesantren atau pondok tahfidz Al-Quran ke depannya.

“Sistem pembelajaran di Quran Camp adalah sistem halaqah. Ada kelompok-kelompok yang didampingi 10 orang mentor. Adik-adik akan mengkhatamkan bacaan Al-Quran 30 juz dalam waktu 10 hari,” imbuh Iskandar.

Sementara itu, hadir membuka kegiatan secara resmi, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng, Hartono M. Yasin Anda. Dalam sambutannya, ia menyampaikan tujuan Yayasan Rumah Dua Jari saling beririsan dengan salah satu tujuan DMI, yakni melahirkan generasi-generasi yang baik dan dekat dengan Al-Quran.

Ke depan, Masjid juga akan didorong untuk memprogramkan kegiatan-kegiatan seperti kajian Al-Quran, tahsin Al-Quran, dan tahfidz Al-Quran. Ia mengingatkan, sabda Rasulullah SAW yang mengatakan derajat suatu bangsa akan diangkat oleh Allah SWT melalui Al-Quran.

“Sinergi ini terus dikuatkan. Al-Quran harus kita bumikan apapun tantangan dan halangannya. Makanya dibutuhkan gerakan yang seirama, baik itu melalui Masjid, NGO, DPRD, ataupun pribadi-pribadi agar Al-Quran dapat dibumikan. Al-Quran itu dijadikan tilawah, ditadabburi, diamalkan, dan didakwahkan,” pungkas Hartono.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Pembina Yayasan Rumah Dia Jari, Ustaz Abu Falah, Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Hidayat Pakamundi, dan Ketua Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota Palu. IEA

Pos terkait