PALU, MERCUSUAR – Sebanyak 11.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Sulteng melalui bandara Mutiara SIS Aljufri Palu pada Selasa (5/1/2021) pagi. Paket vaksin yang didistribusikan oleh Biofarma tersebut, selanjutnya disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng.
“Sudah datang 11.000 dosis. Sekarang disimpan di gudang farmasi Dinkes,” kata Kepala Dinkes Sulteng, dr Komang Adi Sujendra di ruang kerjanya, Selasa (5/1/2021).
PRIORITAS NAKES
Nantinya vaksin tersebut akan diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan (Nakes) terlebih dahulu. Selanjutnya baru akan diberikan kepada para petugas pelayanan publik, lalu ke masyarakat lainnya dengan berbagai kriteria prioritas.
Terkait pendistribusian vaksin tersebut ke 13 kabupaten dan kota di Sulteng, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Pemerintah Pusat.
“Belum kita distribusikan ke kabupaten dan kota, menunggu perintah lebih lanjut,” imbuh dr Komang.
TAHAP II APRIL
Ia mengatakan, jumlah 11.000 dosis yang dikirim tersebut merupakan tahap pertama. Selanjutnya tahap kedua diperkirakan akan dikirimkan sekitar bulan April 2021 mendatang.
Jumlah 11.000 dosis tahap pertama tersebut, kata dia, belum dapat memenuhi jumlah nakes di seluruh Sulteng yang berjumlah sekira 22.100 orang.
“11.000 dosis itu kalau teknisnya dua kali suntik tiap orang, artinya masih sedikit orang yang bisa dapat,” ujarnya.
TARGET 181 JUTA PENDUDUK
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin memaparkan jumlah penduduk Indonesia yang ditarget menerima suntikan vaksin COVID-19 mencapai 181 juta orang, dengan kebutuhan vaksin sejumlah 426 juta dosis. Vaksinasi tahap pertama akan dilakukan kepada sekitar 1,6 juta nakes di 34 provinsi.
Hal itu disampaikannya, saat mengecek kesiapan pelaksanaan vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan, melalui video conference (vidcon) bersama para kepala daerah, Selasa (5/1/2021). Dalam vidcon tersebut, Gubernur Sulteng diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr Bunga Elim Somba dan Dinkes diwakili oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Jumriani Yunus.
Menkes juga mendorong para kepala daerah untuk melakukan rekonsiliasi data, guna memastikan para nakes telah terdaftar di sistem. Begitu pula dengan data fasilitas kesehatan di daerah, agar ikut dipastikan telah terdaftar dalam aplikasi P-Care BPJS Kesehatan yang digandeng untuk monitoring vaksinasi.
Sementara itu, ia juga menyampaikan bahwa penyuntikan secara simbolis ke Presiden akan dilaksanakan Rabu pekan depan (13/1/2021), lalu disusul daerah-daerah sehari atau dua hari setelahnya.
“Suntikan ini adalah seremonial, simbolis untuk membangkitkan keyakinan publik,” ujar Menkes.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian meminta kepala daerah agar pada Senin pekan depan (11/1/2021) sudah melaporkan data penerima suntikan simbolis dan waktu pelaksanaannya di provinsi.
Ia juga minta kepala daerah agar memasukan tokoh agama dan tokoh-tokoh publik yang berpengaruh dalam daftar penyuntikan simbolis, guna menanamkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi. IEA/*