MORUT, MERCUSUAR – Wakil Bupati (Wabup) Morowali Utara (Morut), H Djira melepas 142 orang calon tenaga kerja lokal PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) untuk menjalani magang di smelter PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Site Morosi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (24/5/2021).
Calon tenaga kerja lokal yang dilepas dari Desa Bungintimbe, Kecamatan Petasia Timur atas kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Morut itu, merupakan hasil rekruitmen yang dipersiapkan untuk mengoperasikan pabrik (smelter) nikel dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Bunta kedepan.
Wabup mengatakan mengapresiasi pemberangkatan tenaga kerja lokal untuk menjalani magang di Morosi, karena akan berdampak baik terhadap kemajuan SDM warga terkait aktivitas industri nikel.
“Harapan kita mereka optimal dalam menjalani pembekalan (magang) di sana, agar ketika mereka nanti pulang menjadi tenaga kerja yang memiliki kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sosial yang lebih baik. Sehingga ketika mereka dipekerjakan oleh pihak perusahaan bisa mendatangkan manfaat semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dikatakan, ketika investasi hadir di daerah, diharapkan dapat mendukung kemajuan segala aspek termasuk SDM warga sekitarnya. Hal itu sejalan dengan upaya Pemkab Morut dalam menekan angkat pengangguran, apalagi PT GNI saat ini lebih berkonsentrasi terhadap peningkatan pontensi SDM tenaga lokal. “Satu kebanggaan bagi kita, ketika pihak perusahaan memprioritaskan potensi lokal, anak-anak local. Kesempatan anak-anak lokal akan lebih banyak (terlibat) kedepan,” sebutnya.
Bahkan, kata Wabup, pekerja lokal yang ikut berpartisipasi dalam magang tersebut banyak diantaranya merupakan jebolan sarjana. Itu merupakan hal positif, dimana anak daerah mulai tertarik untuk berkarir ke swasta dan tidak hanya berfokus untuk menjadi seorang aparatur sipil negara. “Ternyata tadi ini banyak sarjana. Artinya apa? kalau sarjana berarti sudah memiliki pengetahuan akademik yang mumpuni dan peluang untuk menjadi management yang keatas bisa saja terjadi,” kata Wabup.
Sementara itu, HR dan Menager Eksternal PT GNI Anto Erjanto mengatakan peserta magang merupakan calon tenaga kerja lokal gelombang pertama yang dikirim untuk menambah ilmu tentang pengoperasian pabrik nikel dan PLTU.
Selain itu, mereka juga akan belajar Bahasa Mandarin agar dapat menyesuaikan dengan teknologi asal Tiongkok tersebut.
“Teknologi akan di ajarkan begitu juga bahasanya, jadi mereka itu nanti ada yang menjadi pengawas, ada yang menjadi koordinator, bahkan nanti ada yang akan dijadikan Asmen (Asisten Menager). Mereka ini orang-orang pertama, mudah-mudahan setelah kita kirim selama tiga bulan ke Morosi, mereka bisa memimpin disini (GNI),” ujarnya.
PT GNI berkomitmen dalam merekrut tenaga kerja lokal, tidak hanya mempekerjakan secara kasar. Namun dipersiapkan terlebih dulu untuk mentransfer ilmu dari orang China, agar kedepan bisa menjadi mandiri dalam mengoperasikan teknologi nikel negeri Tiongkok tersebut. “Mudah-mudahan setelah kirim ke Morosi mereka bisa memimpin disini (GNI) karena mereka kan orang-orang lokal,” tukasnya. VAN