2.286 Warga Terima Bantuan YEU

FOTO YEU

PALU, MERCUSUAR – YAKKUM Emergency Unit (YEU) area Palu bersama mitranya Christoffel Blindenmission (CBM) menyalurkan bantuan nontunai kepada 2.286 warga penerima manfaat yang tersebar di 16 desa dan kelurahan di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

Bantuan berupa uang Rp600.000 per orang per bulan dalam bentuk wesel pos, diberikan dalam tiga tahapan selama tiga bulan. Para penerima manfaat menukarkan wesel pos tersebut, di kantor-kantor pos yang telah ditunjuk di Palu, Sigi dan Donggala.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh ManajerManajer Pemasaran PT Pos Indonesia, Abdul Hafid didampingi Koordinator Proyek YEU, Suhardi Wiyanto, di Palu, baru-baru ini.

Penanggungjawab kegiatan, Suhardi Wiyanto menjelaskan bantuan tersebut dibagikan pada warga yang termasuk dalam kelompok rentan, hasil identifikasi oleh tim YEU di 16 desa dan kelurahan.

“Para warga penerima bantuan tersebut merupakan kelompok rentan, yakni lanjut usia, penyandang disabilitas, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), keluarga dengan ibu hamil, bayi dan balita, kepala keluarga perempuan, serta masyarakat yang menderita penyakit dengan stigma, seperti TBC atau terpapar COVID-19,” sebut Suhardi, Jumat (11/9/2020).

Para warga tersebut berasal dari Desa Labuan Toposo, Kelurahan Pantoloan Boya, Kelurahan Pantoloan Induk, Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kelurahan Taipa, Desa Ngatabaru, Desa Kabobona, Desa Kotarindau, Desa Sibalaya Utara, Desa Bangga, Desa Bolapapu, Desa Boladangko, Desa Tangkulowi, Desa Loli Tasiburi dan Desa Salubomba.

 

Selain warga desa dan kelurahan, beberapa organisasi juga mendapatkan bantuan tersebut, yakni Organisasi Penyandang Disabilitas, dan Organisasi Kelompok Dukungan Sebaya (KDS). “Dijadwalkan, Jumat hari ini (kemarin-red) pendistribusian wesel pos untuk penerima bantuan dari Desa Labuan Toposo dan Kelurahan Kayumalue Pajeko. Di masa pandemi ini pendistribusian wesel pos akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan, yaitu menyesuaikan dengan jadwal yang disepakati oleh pemerintah desa serta menghindari kumpulan massa,” ungkapnya.

Manajer Proyek YEU, Arnice Agustina Ajawaila menjelaskan bantuan itu menyasar warga yang dinilai masuk dalam kategori masyarakat paling berisiko terhambat atau bahkan terhenti aktivitas ekonominya di masa pandemi COVID-19 saat ini.

“Dalam kondisi pandemi ini, kelompok rentan menjadi semakin rentan, karena semakin terbatas baik akses maupun mobilitasnya untuk usaha. Sehingga bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari mereka,” pungkas Arnice. IEA

Pos terkait