PALU, MERCUSUAR – Akibat bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang menerjang, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala ada sekira 2.300 lebih UMKM terdampak, dengan kerugian ditaksir sekira Rp83 miliar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, (UMKM) Provinsi Sulteng, Eda Nur Ely usai penyerahan secara simbolis stimulan modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro kepada perwakilan kelompok, diinisiasi Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) bekerjasama dengan ChildFund, AKH Germany dan LPBI-NU di Huntara Dupa Indah, Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kamis (4/7/2019).
“Jenis usaha yang paling banyak terdampak usaha kafe. Dengan adanya bantuan stimulan usaha yang ini, sangat membantu percepatan pemulihan,” tuturnya.
Pihaknya, sambung Eda Nur Ely, telah melakukan berbagai macam pelatihan, baik manajemen maupun pelatihan keterampilan, seperti perbengkelan, pengolahan makanan dan lainnya.
Dia melihat geliat perekonomian bagi daerah terdampak sudah mulai bangkit dan membaik. “Bantuan stimulan ini akan dimonitoring dan evaluasi,” katanya.
TOTAL RP1,43 MILIAR
Project Coordinator of Livelihood-SERP Project, Iwan Setiyoko mengatakan target yang ingin dicapai melalui program tersebut adalah mengembalikan mata pencaharian 555 perempuan melalui pengembangan dan penguatan kapasitas usaha mikro mereka. Hal itu sebagai upaya peningkatan, peluang pendapatan bagi diri dan keluarganya.
Saat ini, katanya, ada perempuan pengusaha mikro yang tergabung dalam 20 kelompok serta tersebar di sembilan desa/kelurahan.
“Total dana yang akan didistribusikan untuk seluruh sasaran program ini sebesar Rp1,43 miliar,” katanya.
Khusus Kota Palu, lanjutnya, untuk Kelurahan Layana Indah stimulan modal usaha Rp239.250 juta dengan jumlah sasaran 87 orang. “Mereka juga sudah didampingi untuk menyusun rencana usaha (business plan) sebagai panduan dalam pengelolaan usaha yang akan dijalankan ke depannya,” ujarnya.
Selain Kelurahan Layana Indah, Kelurahan Petobo Rp74.250 juta dengan jumlah sasaran 27 orang, Kelurahan Panau Rp144 juta dengan jumlah sasaran 64 orang.
Kemudian, Kabupaten Sigi Desa Sibalaya Barat Rp117 juta dengan jumlah sasaran 52 orang, Desa Sambo Rp137.250 juta dengan jumlah sasaran 61 orang, Desa Lolu Rp143 juta dengan jumlah sasaran 52 orang.
Sementara Kabupaten Donggala, yakni Desa Lende Tovea Rp238.5 juta dengan jumlah sasaran 102 orang. Selanjutnya, Desa Tompe Rp155 juta dengan jumlah sasaran 60 orang, serta Desa Limboro Rp112.500 juta dengan jumlah sasaran 50 orang. “Stimulan Dana untuk 20 kelompok Rp70 juta, dengan total Rp1,43 miliar,” tutupnya. AGK