BANGGAI, MERCUSUAR – Vaksinasi Covid-19 tahap awal di Kabupaten Banggai pada pertengahan bulan Februari 2021 mendatang, akan diberikan pada 2.354 tenaga kesehatan (Nakes) tersebar di RSUD Luwuk, Puskesmas, Rumah Sakit Pratama, klinik kesehatan Kodim dan Dokkes Polres.
Selain itu, juga ada 10 tokoh yang akan ikut divaksin pada tahap tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Banggai Dr dr Anang Otoluwa, MPPM dalam rakor sosialisasi vaksin Covid-19 yang dibuka Wakil Bupati (Wabup) Banggai, H Mustar Labolo, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, vaksinasi terhadap nakes dilakukan untuk tahap awal, karena mereka berada di garis terdepan penanganan pasien terpapar Covid-19.
Program vaksinasi itu, lanjutnya, dimaksudkan untuk menciptakan kekebalan kelompok, sebab imunitas orang akan meningkat setelah divaksin.
“Vaksinasi demi meningkatkan kekebalan kelompok, agar tidak mudah diserang Covid-19 sebab sistem imunitas sudah terbentuk,” ujar Anang.
Dia mengungkapkan bahwa hingga kini sudah 170 nakes di Banggai terpapar Covid-19 berdasarkan hasil tes swab. Olehnya itu, vaksinasi adalah upaya bangsa termasuk daerah melawan penyebaran Covid-19. “Diharapkan semua pihak ikut bersama membangun kesadaran tentang pentingnya vaksinasi demi membangun kekebalan kelompok,” imbaunya.
Saat ini, kuota vaksin untuk Banggai sebanyak 4.480 dosis. Setelah tahap awal, vaksinasi akan berlanjut untuk warga, dengan perkiraan sasaran 70% warga Banggai atau sekira 256 ribu jiwa dari 367 ribu penduduk.
Terkait efektivitas atau tingkat kemanjuran, kata Anang, hasil uji klinis terhadap Vaksin Sinovac mencapai 65,3%. Angka itu lebih tinggi dari standar WHO 50%. “Semua standar penggunaan Vaksin Sinovac juga sudah terpenuhi, seperti ijin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI),” ujarnya.
Sementara itu, Wabup Banggai Mustar Labolo meminta agar selain vaksinasi, penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan, yakni mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan dan mewujudkan lingkungan yang bersih melalui aksi PINASA.
“Tidak ada gunanya upaya vaksinasi bila pola hidup kita belum sehat dan bersih,” kata Wabup. PAR/*