363 Orang di Sigi Beresiko Tertular COVID-19

FOTO SIGI COVID-19

SIGI, MERCUSUAR – Sebanyak 363  orang dalam resiko tertular Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Sigi. Hal tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sigi hasil koordinasi dengan Dinkes Provinsi Sulteng dan instansi terkait.

Data tersebut, jumlah orang dalam resiko tersebar di 10 puskesmas di Sigi. Rinciannya, Puskesmas Biromaru 121 orang, Puskesmas Baluase 43 orang, Puskesmas Kaleke 18 orang, Puskesmas Banpres 27 orang dan Puskesmas Kinovaro 10 orang. Kemudian, Puskesmas Kamaipura 46 orang, Puskesmas Kulawi 28 orang, Puskesmas Pandere 32 orang, Puskesmas Marawola enam orang dan Puskesmas Tinggede 32 orang.

Demikian dikatakan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta kepada Wartawan Media ini, usai memimpin rapat gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Sigi, di Aula Kantor Bupati Sigi Sementara di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Jumat (27/3/2020).

Dijelaskannya, 363 orang dalam resiko merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan dari luar daerah yang terjangkit COVID-19.

Hal itu, katanya, sangat berat. Artinya ketika mereka datang tidak lagi dicek atau dikontrol di bandara dan lain sebagainya, serta diisolasi khusus untuk diperiksa, tapi langsung membaur dengan keluarga dan masyarakat.

“Bagaimana melakukan pencegahan terhadap mereka, otomatis kalau mereka sehat Alhamdulillah tidak apa-apa. Tapi kalau tidak sehat berarti mereka akan menjangkiti keluarga dan masyarakat,” ujar Bupati.

Jika hal itu tidak diantisipasi, sambungnya, agak susah, mengingat Sigi masih kekurangan alat.

Dalam mengantisipasi hal itu, lanjutnya, sudah dilakukan langkah-langkah, misalnya data tersebut akan dikomunikasi langsung pada mereka, hingga minimal mereka dapat menjaga dan mengisolasi dirinya, serta tidak keluar ketempat-tempat umum.

Langkah lain, kata Bupati, mengoptimalkan dana desa (DD) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) menganggarkan penanganan bencana dan diatur dalam ketentuan yang ada, yakni Rp50 juta hingga Rp100 juta. Dana tersebut untuk pembelian alat semprot, obat-obatan untuk melakukan penyemprotan di semua desa, alat pembersih tangan yang akan dipasang di tempat umum, seperti masjid, gereja, pasar, sekolah dan tempat keramaian.   

Selain itu, memasang spanduk dan pamflet yang isinya imbauan kepada TKW dan orang-orang yang pulang dari bepergian dari luar negeri, agar dengan kesadarannya untuk memeriksakan diri, minimal melapor ke puskesmas terdekat.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menekankan agar gugus tugas membuat laporan yang terupdate setiap harinya mengenai sebaran kasus yang terjadi di wilayah masing-masing, serta membuat group WhatsAap untuk memudahkan komunikasi antara tim gugus tugas kecamatan, kabupaten dan gugus tugas provinsi. “Protap (prosedur tetap) penanganan COVID-19 jelas. Kami sudah bentuk gugus tugas kabupaten, selanjutnya gugus tugas yang dikoordinir oleh masing-masing kepala Organisasi Perangkat Daerahakan membentuk gugus tugas di kecamatan, anggotanya Camat, kepala puskesmas, Polri, TNI dan masyarakat,” tutupnya.AJI

Pos terkait