PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) melepas sebanyak 77 mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar angkatan keempat, bertempat di Hotel Helsinki Palu, Rabu (3/8/2022). Ketua panitia, Dr. Budi, S.Pd., M.Pd menjelaskan, tujuan kegiatan ini, di antaranya untuk melepas mahasiswa Kampus Mengajar 4, ke berbagai titik di kabupaten/kota selama satu semester, sejak Agustus hingga November 2022 mendatang.
Peserta berjumlah 77 mahasiswa, yang berasal dari beberapa fakultas, di antaranya FKIP sebanyak 44 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 26 mahasiswa, FISIP 4 mahasiswa, serta FAPERTA – FHUM dan FAPETKAN masing masing satu mahasiswa. Peserta nantinya akan disebar di Kota Palu sebanyak 58 mahasiswa, kemudian Kabupaten Sigi sebanyak 13 mahasiswa, Kabupaten Poso 3 mahasiswa, Kabupaten Tojo Unauna 2 mahasiswa, serta Kabupaten Banggai 1 mahasiswa,” jelas Dr. Budi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pusbang MBKM Untad, Dr. Anang M Diah, M.Si.,Ph.D, yang juga Duta Nasional MBKM menyampaikan, Kampus Mengajar merupakan salah satu cara peningkatan kualitas pendidikan dalam program MBKM.
“Transformasi pendidikan berfokus ke kualitas dan kegiatan ini merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM yang unggul. Banyak mahasiswa Untad yang telah tergabung dalam program MBKM, yang salah satunya telah kita lakukan kemarin yakni pelepasan 278 mahasiswa Untad peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022. Kegiatan IISMA dan Kewirausahaan di bawah MBKM juga telah banyak diikuti mahasiswa Untad. Harapannya dengan mengikuti Kampus Mengajar, dapat memperkuat kompetensi peserta dalam mengasah hard/soft skill kalian, sehingga akan maksimalkan dengan baik,” ujar Dr. Anang.
Pada kesempatan lainnya, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP berharap, momen kali ini dapat mengasah skill kepemimpinan dan karakter peserta Kampus Mengajar Angkatan 4.
“Selama mengajar nantinya, para mahasiswa akan banyak mendapatkan pengalaman yang dapat mengasah kepemimpinan dan karakter, sehingga saya meyakini, usai menyelesaikan program, kalian akan merasakan perbedaan yang lebih baik. Program MBKM memang menganalogikan bahwa mahasiswa pun harus banyak belajar di luar kampus. Bagi mahasiswa FKIP, mengajar merupakan hal yang biasa dipelajari dan untuk fakultas lainnya. Momen ini merupakan tantangan yang dapat mengasah kemampuan baru bagi para peserta. Oleh karenanya, manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pelajaran baru diluar kampus,” ujar Prof. Mahfudz.
Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulteng, Sinar Alam, S.Pd., M.Pd, mengharapkan agar para peserta Kampus Mengajar dapat menjadi agen perubahan di lokasi Kampus Mengajar nantinya.
“Fakta di lapangan, kompetensi literasi Sulteng masih berada di bawah standar minimal, yang menjadi tantangan ke depan, sehingga harapannya, peserta mampu menjadi agen perubahan untuk meningkatkan literasi di Sulteng, yang masih rendah tersebut. Kita berharap kemampuan adaptasi peserta akan maksimal jika ada peserta luar Sulawesi yang ikut serta dalam program ini. Sekali lagi kami melalui momen ini, menerima kehadiran mahasiswa Untad, dalam rangka pelaksaan kampus mengajar,” ujar Sinar Alam. */JEF