PALU, MERCUSUAR – Haul ke-55 Habib Sayyid Idrus Bin Salim (SIS) Aljufri atau Guru Tua turut dirangkaikan dengan temu Nasional Abnaulkhairaat.
Pertemuan yang mengangkat Tema ‘Alkahiraat Menjawab Tantangan Globalisasi dan Digitalisasi’ tersebut berlangsung di Aula Al-Muhsinin Kompleks PB Alkhairaat, Selasa (2/5/2023), dan dihadiri Ketua utama PB Alkhairaat, para ketua organisasi lingkup Alkhairaat, para pejabat daerah, para tokoh organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan dan organisasi profesi, serta elemen masyarakat lainnya.
Gubernur Sulteng, H. Rusdi Mastura melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Farid R. Yotolembah dalam sambutannya mengungkapkan perkembangan Alkhairaat tak bisa dilepaskan dari SIS Aljufri atau Guru Tua sebagai pendirinya.
“Sejarah perjuangan, membangun dan membesarkan perguruan Alkhairaat dimulai di Palu pada tahun 1930 dan terus berkembang ke seluruh negeri, bahkan kini telah sampai ke negeri asal kelahiran Guru Tua di Yaman, kata Farid.
Menurutnya, Guru Tua adalah sosok yang cinta ilmu, tapi tidak menyimpan sendiri ilmu yang diperoleh untuk kepentingan pribadi dan keturunannya saja.
“Justru Guru Tua ikhlas membagi dan mengajarkan ilmunya tanpa pamrih, demi kemaslahatan melalui kiprah lembaga pendidikan Alkhairaat,” imbuhnya.
Gubernur melalui Staf Ahli juga berharap momentum Temu Nasional dapat menjaga keutuhan dan persatuan Abnaulkhairaat, agar tidak tercerai berai dan berjuang sendiri-sendiri dalam melanjutkan cita-cita perjuangan Guru Tua, yang merupakan ayah sekaligus mentor bagi seluruh Abnaulkhairaat.
Sementara itu, Ketua Panitia Temu Nasional Abnaulkhairaat, Asgar Basir Khan mengatakan Temu Nasional Abnaulkhairaat memiliki beberapa tujuan, di antaranya memperkuat wawasan Abnaulkhairaat tentang merakit kekuatan bersama dalam memasuki era digitalisasi dan globalisasi.
Selain itu, sebagai momen silaturahmi memperkokoh semangat bersama membesarkan Alkhairaat, memperdalam dan menggali gagasan ide wawasan untuk Alkhairaat untuk bangsa beserta solusinya, merefleksikan penguatan program digitalisasi dalam era digitalisasi melalui program-program nyata, serta menentukan arah pergerakan dalam mengawal kemurnian Alkhairaat sesuai dengan khittah pendirinya, yaitu Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri. */IEA