Adat-Istiadat Erat Kaitannya dengan Ketahanan Nasional

FOTO BERITA KAKI

 BUNGKU, MERCUSUAR – Adat Istiadat tidak lahir begitu saja. Dia lahir secara turun-temurun, kemudian dilakukan berulang-ulang lalu menjadi ciri khas suatu daerah. Dalam seperangkat norma dan kaidah keyakinan sosial, adat-istiadat juga erat kaitannya dengan ketahanan nasional.

“Menjaga adat budaya juga sama halnya dengan mendukung ketahanan nasional,” kata Perwira Seksi Personalia dari Komando Distrim Militer (Kodim) Kapten Inf Puryadi, Senin (28/6/2021) saat membawakan materi pada rangkaian seminar Adat To Bungku (Seba To Bungku), di salah satu Losmen di Kabupaten Morowali.

Ada tiga pembicara kali itu, yang pertama Puryadi sendiri, Kasat Binmas Polres Morowali, IPTU Supoyo dan Pemangku Adat Raja To Bungku, Om Rus.

Dalam penjelasannya Puryadi mengatakan, mengapa adat-istiadat erat kaitannya dengan ketahanan nasional? Karena keduanya sama-sama mempertahankan suatu kebiasaan yang tidak bisa digerogoti oleh orang lain.

“Makannya kita jangan mau terpengaruh budaya luar negeri. Kita harus mempertahankannya sama seperti kebudayaan kuda lumping yang sempat diklaim negara lain,”ujarnya lagi.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebuah budaya agar tidak tergerus, perlu diterapkan pada lingkungan keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, Om Rus menilai, kegiatan musyawarah Adat To Bungku yang dilaksanakan saat itu merupakan cerminan baik generasi To Bungku untuk mengangkat kembali dan memelihara adat-istiadat di daerah itu sebab budaya di Morowali hanya segelintir yang tahu.

“Apalagi jika dikaitkan dengan zaman sekarang. Adat-istiadat masyarakat mulai terkikis seiring masuknya budaya asing,”kata dia.

Ia berharap lembaga adat di Morowali dapat membangun sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) karena selama ini ia menganggap antara kedua belah pihak memiliki hubungan kurang harmonis.

“Beberapa kali kami ajukan anggaran ke DPRD, namun jawabannya daerah lagi defisit. Dengan kegiatan ini sudah ada komunikasi terjalin. Mereka (DPRD) bilang insyallah”jelasnya lagi.

Lain halnya dengan Supoyo, pria asal Solo, itu mengaku belum pernah mendengar  Kabupaten Morowali memiliki ciri khas adat-istiadat di wilayahnya. Di daerah asalnya Solo, memiliki budaya Jawa yang sangat kental.

“Kalau bisa dalam kegiatan ini, perlu digali apa ciri khas budaya yang ada di Morowali. Seperti di Morowali Utara, ada budaya Padungku,”ucapnya.

Tradisi Padungku sangat populer di kalangan masyarakat Morowali Utara, tradisi itu merupakan bentuk ucapakan syukur masyarakat Suku Mori atas hasil panen setelah mengolah lahan pertanian selama setahun.INT

Pos terkait