PALU, MERCUSUAR – Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang menjadi agen program KKN Asyik Menjadi Fasilitator Edukasi Obat dan Makanan (KAFE OM) bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu, telah bertugas memberikan edukasi pada 793 komunitas masyarakat.
Pada sekira sebulan menjalankan program yang meliputi kegiatan pelatihan agen dan edukasi agen kepada komunitas-komunitasnya, disebut telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait obat dan makanan yang aman.
“Dari sebanyak 793 komunitas yang sudah diberi edukasi terkait Obat dan Makanan oleh agen, mengalami peningkatan pengetahuan yang signifikan sebesar 75%. Hasil itu didapatkan melalui penilaian pretest dan posttest,” jelas Kepala BPOM di Palu, Fauzi Ferdiansyah pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi program KAFE OM di BPOM Palu, Senin (5/4/2021).
Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh agen atas antusiasme dan semangat selama pelaksanaan pelatihan dan edukasi.
Ia optimis program tersebut akan terus berlangsung ke depannya dan para agen dapat menyampaikan edukasi atau penyuluhan langsung kepada komunitas masyarakat.
Ia berharap semua agen yang telah terbentuk tidak berhenti memberikan edukasi kepada masyarakat ketika program tersebut usai. Namun agen dapat terus membantu BPOM untuk menyebarkan informasi obat dan makanan kepada masyarakat.
“Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat, akan terbentuk masyarakat yang cerdas dalam memilih obat dan makanan aman,” tandas Fauzi.
APRESIASI
BPOM di Palu memberikan apresiasi terhadap agen yang berpenampilan terbaik pada saat penyiaran melalui live Instagram, infografis terbaik yang dibuat agen edukasi dan tim terbaik yang telah memberikan peningkatan pengetahuan tertinggi terhadap komunitasnya.
Pada kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut, mahasiswa KKN dari Untad yang menjadi agen didampingi Dosen Pembimbing Lapangan dan Koordinator Pusbang Masyarakat dan KKN Untad, Muhammad Nawawi, serta pendamping dari BPOM di Palu. IEA