PALU, MERCUSUAR – Puncak peringatan Hari Kartini tahun 2022 digelar dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah sosok perempuan berprestasi, oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, Kamis (21/4/2022).
Salah satu sosok penerima penghargaan tersebut, adalah Alfiana Nurlisa Molodu, pegiat pertanian pada lahan gambut asal Kabupaten Poso, yang mengikuti upacara pemberian penghargaan tersebut secara virtual, dari Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng.
Pada peringatan puncak Hari Kartini 2022, Alfiana menerima penghargaan perempuan berprestasi bidang pertanian, yang diberikan secara simbolis oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, H. Faizal Mang. Selain itu, Alfiana juga berkesempatan melakukan dialog secara vitual dengan Ibu Negara.
“Saya adalah ketua kelompok wanita tani (dari) Poso,” ujar Alfiana saat menjawab pertanyaan Ibu Negara tentang profesinya.
Lebih lanjut, Alfiana menceritakan bahwa profesinya telah dilakoni sejak 5 tahun silam dengan tujuan membantu kerja suami dan menambah pendapatan keluarga.
Ia juga menyampaikan hambatan terkait akses jalan tani yang belum tersedia ke lokasi, sehingga membuat dirinya masih merasa sulit membawa hasil panen, yang hanya bisa diangkut ternak atau langsung dipikulnya sendiri.
“Kerinduan kami agar Ibu bisa memberi perhatian, agar jalannya bisa dibangun,” harap Alfiana.
Atas permintaan itu, Ibu Negara Iriana berharap Gubernur melalui Pj. Sekda dapat memberi perhatian.
“Semoga jadi perhatian bapak Gubernur agar dilancarkan,” tegas Ibu Negara.
Selain Alfiana, penghargaan juga diterima perwakilan dari tiap kabupaten dan kota di Sulteng, dengan bidang keahlian masing-masing, seperti kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, pertanian dan sosial budaya. Total penerima asal Sulteng sebanyak 13 perempuan.
Penghargaan diprakarsai Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju bekerja sama dengan 34 pemerintah daerah provinsi.
Tampak hadir pada kegiatan di Pogombo, Wakil Bupati Donggala, Mohammad Yasin, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sulteng, Dr. Zubair, serta pejabat terkait lainnya. */IEA