PALU, MERCUSUAR – Plh. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng, Dr. H. Rudi Dewanto menyampaikan pengembangan kawasan strategis food estate untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, berimplikasi terhadap peningkatan alokasi pupuk bersubsidi Sulteng tahun 2023.
“Dari data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, alokasi sejumlah pupuk bersubsidi tahun 2022 yang di antaranya urea, NPK dan NPK formula khusus mencapai lebih dari 70 ton. Sementara jumlah akumulasi ketiga pupuk bersubsidi tadi untuk 2023 meningkat pesat hingga lebih dari 200 ton,” ungkap Rudi, yang juga Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Provinsi Sulteng, saat memimpin Rakor KP3 di Polibu, Selasa (29/11/2022).
Ia mengharapkan, prinsip-prinsip 6T (tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat harga, tepat waktu dan tepat tempat) dapat tetap dipedomani dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
“Di lah bagian pentingnya berkoordinasi, agar dapat memonitor dan mengawasi peredaran pupuk dan pestisida di wilayah masing-masing sesuai 6T,” imbuhnya.
Kadis TPH Sulteng, Nelson Metubun mengingatkan peserta rakor bahwa persoalan pupuk kian kompleks, sehingga pertemuan seperti rakor tersebut penting untuk mengurai masalah dan mencari solusi terbaik.
Ditambah lagi, lanjutnya, dalam 2 tahun terakhir tidak pernah dilaksanakan rakor KP3 tingkat provinsi akibat dampak pandemi Covid-19.
“Jadi kami berinisiatif mengundang ketua KP3 masing-masing kabupaten dan kota serta jajarannya,” ungkap Nelson.
Selain diikuti sejumlah Kadis TPH se Sulteng, juga hadir kepala biro perekonomian Sulteng, produsen pupuk, pimpinan perbankan dan mitra kerja tani. */IEA