PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Jalur Kebun Kopi di KM 10 dari arah Desa Toboli Barat Kecamatan Parigi Utara nyaris putus, akibat amblas tergerus air setelah hujan lebat mengguyur jalur yang menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong itu, selama hampir 24 jam hingga Jumat (23/8/2024).
Salah seorang pengemudi truk, Jamali mengatakan ia terpaksa menghentikan perjalanannya saat mendengar suara gemuruh, yang awalnya dikira dari atas gunung. Ternyata suara tersebut berasal dari jalur yang berada tepat di depan kendaraannya.
“Saya sempat turun mengecek, dan ternyata tepian jalan terus menerus digerus air, suasana dalam kondisi hujan lebat. Saya kemudian memberi kode, agar kendaraan dari arah yang berlawanan dan dari belakang saya berhenti,” urainya.
Saat malam hari, tidak ada yang bisa melihat dengan jelas kondisi jalan yang nyaris putus itu, sehingga banyak kendaraan memilih berhenti untuk memastikan keadaan.
Dari pengamatan media ini, turut terlihat longsoran, bahkan badan jalan atau jalur yang dilalui hanya bisa dilewati satu kendaraan saja, dengan panjang longsoran hampir 25 meter.
“Dikhawatirkan kalau tidak secepatnya ditangani, badan jalan bisa terputus. Karena hujan lebat terus mengguyur jalur Kebun Kopi,” ujar Jamali.
Kasat Lantas Polres Parmout, AKP Muriyanto mengimbau agar pengendara berhati-hati saat berkendara di jalur Kebun Kopi. Ia mengungkapkan, longsoran tidak hanya terdapat di sekitar KM 10 saja, tetapi juga terdapat cukup banyak di titik lainnya, yang dapat membahayakan pengendara.
“Sebisa mungkin kondisi kendaraan harus cukup bagus, penerang jalan juga berfungsi dengan baik. Jika bisa dihindari, jangan berkendara di malam hari jika hujan lebat, karena banyak potensi longsoran baru dan jalan amblas,” ujar Muriyanto. MBH