PALU, MERCUSUAR – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Muh. Hatta Kainang bersama perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng berkesempatan mengunjungi SMA Al-Azhar Mandiri Palu, Jumat (10/2/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Hatta diterima langsung Direktur Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, Abd. Basit Arsyad dan Kepala SMA Al-Azhar Mandiri Palu, Arafat Arsyad.
Hatta mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan setelah pihaknya memerhatikan peringkat SMA Al-Azhar Mandiri Palu yang mengalami peningkatan pada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), yakni saat ini berada pada peringkat ke-186 pada 1.000 besar SMA sederajat se-Indonesia. Peringkat tersebut meningkat tajam dari sebelumnya pada peringkat 288 dari 1.000 besar.
“Tujuan saya ketika melihat hasil LPTMT, di mana tahun 2022 SMA Al-Azhar Mandiri Palu peringkatnya meningkat. Sehingga kami teman-teman di dewan dan Dinas berkesimpulan untuk mengadakan kunjungan, sejauh mana posisi dan kondisi di sini sehingga mendapatkan peringkat tersebut,” kata Hatta, yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulbar.
Setelah diajak berkeliling, Hatta mengaku takjub dengan sekolah swasta tersebut. Menurutnya, dengan kondisi yang ada, SMA Al-Azhar mampu mengelola pendidikannya pada peningkatan sumberdaya manusia para peserta didik menjadi maju dan berprestasi tinggi.
“Semoga sekolah-sekolah di Sulbar datang ke sini, melihat-lihat dan belajar banyak dari SMA Al-Azhar Mandiri Palu,” ujarnya.
Secara khusus, Hatta juga terkesan dengan pengelolaan perpustakaan di SMA Al-Azhar Mandiri Palu. Dengan ruangan yang tidak terlalu luas, namun mampu menarik minat para peserta didik untuk memanfaatkan sarana tersebut.
Menurutnya, hal tersebut sangat positif karena menunjukkan semangat literasi yang besar di sekolah tersebut.
“Perpustakaan ini menunjukkan bahwa literasi di sekolah ini luar biasa. Karena bicara pendidikan, maka literasi itu penting. Ketika literasi tidak memadai, maka kita jangan berharap ada peningkatan kualitas SDM. Saya takjub ketika mengetahui intensitas siswa berkunjung ke perpustakaan ini luar biasa, 900 kunjungan per bulan, artinya minat baca siswa luar biasa. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami di Sulbar, bagaimana perpustakaan betul-betul dimanfaatkan oleh para siswa,” tutur Hatta.
Selain perpustakaan, Hatta juga mengaku kagum dengan adanya fasilitas museum mini di sekolah tersebut. Museum tersebut memuat berbagai informasi dan potret perkembangan zaman, khususnya di Kota Palu dan sekitarnya.
Selain itu, museum tersebut juga menggambarkan perjalanan sejarah kiprah K.H. Rustam Arsyad bersama keluarganya, sebagai cikal bakal lahirnya yayasan pendidikan yang menaungi SMA Al-Azhar Mandiri Palu.
“Museum mini menjadi bagian dari inovasi yang sangat luar biasa dari sekolah ini, karena tanpa ke museum pun, kita bisa melihat bagaimana Palu dan Sulteng dulu,” ujar Hatta.
Direktur Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, Abd. Basit Arsyad mengatakan, keberadaan museum mini di sekolah tersebut, bertujuan menunjukkan jejak sejarah sebagai pembelajaran bagi para generasi muda.
Secara umum, terkait sistem pendidikan yang digalakkan di SMA Al-Azhar Mandiri Palu, jelas Basit kepada Hatta, bahwa yang utama adalah fokus pada kualitas guru atau pengajar. Hal itu kata Basit, sesuai pesan dari SIS Aljufrie (Guru Tua).
“Kalau kata Guru Tua, sekolah itu adalah guru. Jadi, yang utama dalam sebuah sekolah adalah kualitas guru, soal fasilitas lainnya itu yang kesekian,” tegasnya. IEA