Angka Kemiskinan Sulteng Menurun

Pertemuan di BPS Sulteng yang membahas perkembangan angka kemiskinan di Sulteng, Rabu (15/1/2025). FOTO: IST.

PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah mencatat angka kemiskinan di Provinsi Sulteng pada September 2024 sebanyak 358,33 ribu, atau turun dibandingkan pada Maret 2024 yang tercatat sebanyak 379,96 ribu.

Penurunan angka kemiskinan itu, menurut BPS terjadi karena adanya intervensi pemerintah melalui APBN dan APBD Provinsi Sulteng, yang menyasar kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.

Plh. Kepala BPS Sulteng, Jefri Wahido mengatakan penurunan angka kemiskinan di Sulteng sebanyak 21,43 ribu orang atau 0,73 persen tersebut, menunjukkan program intervensi penanggulan kemiskinan yang dilakukan Pemprov Sulteng berjalan efektif.

“Agak susah menurunkan angka kemiskinan, dan Pemprov Sulteng bisa menurunkan anga kemiskinan selama September secara signifikan,” kata Jefri, pada rilis perkembangan kemiskinan, di Kantor BPS Sulteng, Rabu (15/1/2025).

Pelaksanaan strategi tersebut, diperkuat dengan gelontoran dana sebesar Rp439,4 miliar, guna merealisasikan program-program penanggulangan kemiskinan daerah selama periode Triwulan II dan III Tahun 2024.

Di antaranya program bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa miskin, pembiayaan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin, program bantuan tunai, KUBE, UEP, sembako, bantuan pangan bergizi, pembangunan rumah tidak layak huni, bantuan perlengkapan nelayan miskin pesisir, pemasangan instalasi listrik dan KWH meteran masyarakat miskin, bantuan pangan, ternak, bibit tanaman, gelar pasar murah, sembako murah dan pangan murah.

Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura mengapresiasi tingkat penurunan kemiskinan di Sulteng yang dicatat BPS. Penurunan itu, kata Gubernur, tidak lepas dari perhatian pihaknya dengan menggelontorkan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang disusun Bappeda Sulteng.

“Suatu kebanggaan, karena saat saya memimpin tingkat kemiskinan Sulteng berkisar 13 persen, dan saat kami memimpin 3,5 tahun angka kemiskinan turun menjadi 11 persen. Hal itu bukan sesuatu yang mudah, karena menurunkan angka kemiskinan di kisaran 1.000 saja susah,” ujar Gubernur.

Ia juga mengapresiasi kerja keras serta kerja sama perangkat daerah bersama stakeholder, dalam rangka penanggulangan kemiskinan daerah.

“Alhamdulillah, ini yang bisa saya berikan untuk Sulawesi Tengah,” ujar Gubernur.

Terkait strategi yang diterapkan dalam menurunkan angka kemiskinan, Gubernur mengakui hanya dengan menyemangati dan memberi kepercayaan penuh ke perangkat daerah, supaya bekerja baik dan maksimal.

“Kerja Gubernur cuma memberi motivasi, memuji dan memberi saran untuk mendorong perangkat daerah bekerja,” tandasnya. HAI/IEA

Pos terkait