PALU, MERCUSUAR – Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTII) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda), di salah satu hotel di Palu, Jumat (5/11/2021).
Pelaksanaan Musda ini dibuka oleh Ketua DPP ASTII, Deddy Adhiyaksa. Di mana, dalamnya sambutannya, Deddy mengapresiasi Musda yang dilaksanakan ASTII Sulteng.
Ia memuji pengurus ASTII Sulteng, yang taat melaksanakan musda per 5 tahun sekali, sesuai ketentuan AD/ART organisasi.
Oleh sebab itu, Deddy meminta kader dan pengurus ASTII Sulteng, supaya bersinergi memajukan dunia konstruksi di daerah.
Mengingat tantangan konstruksi ke depan lanjutnya begitu dinamis akibat munculnya UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
“Mari bergandeng, satukan tujuan, visi dan misi untuk memberdayakan sektor konstruksi yang berpengaruh bagi kemajuan daerah,” katanya.
Sementara, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura yang diwakili Plt Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah dan SDA, Dahri Saleh menyampaikan, musda adalah momentum reorganisasi guna memantapkan kiprah ASTII ke depan.
Sebagai wadah berhimpunnya para tenaga profesional konstruksi, ia berharap kontribusi real ASTII bagi peningkatan kualitas jasa konstruksi, pengembangan riset, dan terciptanya iklim usaha yang sehat di Sulteng.
“Semua peserta kiranya dapat berpartisipasi mengikuti kegiatan ini dengan senantiasa bekerjasama dan proaktif sesuai perannya masing-masing,” ujar Dahri.
Ia menekankan, kesuksesan organisasi bergantung dari niat murni pengurus untuk menjadikan musda sebagai sarana menyatukan pendapat dan kebersamaan dalam sikap mendukung hasil – hasilnya.
“Semoga para peserta dapat menyepakati hasil-hasil yang rekomendatif bagi kemajuan organisasi dan pembangunan Sulawesi Tengah,” katanya.
Usai pembukaan, Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Tadulako (Untad), Dr. Lukman Nadjamuddin, melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan DPP ASTII.
Hadir pada pembukaan musda tersebut, Ketua ASTII Sulteng, Irdhiani, Ketua Pelaksana Nirmalawati, Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, Arnold Firdaus, para ahli, dan penggiat konstruksi. BOB