Balitbangtan Tingkatkan Produktivitas Jagung Hibrida 

BALITBANGTAN-be43ddfa

SIGI, MERCUSUAR – Fokus Kementerian Pertanian tahun 2021, tertuju kepada ketersediaan pangan utama bagi penduduk Indonesia dan diikuti upaya daya saing produksi pertanian, agar dapat mengisi pasar ekspor melalui dua kegiatan, yaitu kegiatan utama dan pendukung. Penguatan riset dan inovasi teknologi pertanian melalui hilirisasi inovasi menjadi salah satu kegiatan pendukung dalam strategi pembangunan pertanian. 

Hilirisasi adalah proses mengolah barang yang semula hanya dijual sebagai bahan mentah (hulu), kemudian diolah melalui proses industrialisasi, menjadi barang setengah jadi atau siap pakai (hilir). 

Terobosan yang dilakukan Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), adalah memproduksi benih jagung di tingkat petani penangkar, yang selanjutnya benih tersebut akan didiseminasikan kepada petani untuk dikembangkan. 

Untuk itu pada Jumat (27/8/2021), dilaksanakan gerakan tanam teknologi produksi benih jagung hibrida produktivitas tinggi Balitbangtan, mendukung percepatan hilirisasi inovasi teknologi perbenihan jagung. 

Kepala Bidang Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Ir. Retno Erningtyas, MP, dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Sigi merupakan salah satu kabupaten penopang pangan untuk masyarakat di Kota Palu, sehingga sangat diharapkan untuk mengembangkan tanaman pangan khususnya jagung, karena merupakan wilayah kawasan nasional pengembangan tanaman jagung. 

Pada tahun 2021 ini, Sigi mendapatkan alokasi 2.000 hektar untuk jagung, selain itu ada pula 3.000 hektar akan dijadikan koorporasi jagung. Saat ini permintaan jagung makin meningkat baik, maka dari itu dihimbau untuk memanfaatkan sejengkal tanah untuk berproduksi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Sigi, Frangky Alydrus menyampaikan, saat ini Kabupaten Sigi berfokus pada intensifikasi lahan, sehingga sangat diharapkan pendampingan teknologi dan rekomendasi dari BPTP Sulteng, agar luas tanam dapat mencapai target serta dapat meningkatkan produksi dan produktivitas.

Plh. Kepala BPTP Sulteng, Rudi Aksono menyampaikan, sebagai UPT Badan Litbang Pertanian yang ada di daerah, BPTP Sulteng mendukung program dalam upaya swasembada pangan berkelanjutan serta ekspor. 

BPTP Sulteng terus berupaya dalam penderasan inovasi teknologi di wilayah ini. Upaya percepatan hilirisasi inovasi teknologi perbenihan jagung hibrida, salah satunya dilaksanakan dalam bentuk kerjasama dengan Balitsereal, BPTP Sulteng dan Bumdes dalam memproduksi jagung hibrida.  Varietas yang akan diproduksi di sini adalah NASA 29, JH 29, JH 37 dengan total luasan 15 hektar. Selanjutnya hasil produksi nantinya akan disebarkan di wilayah Sulteng sesuai ketentuan yang berlaku.

Peneliti BPTP Sulteng, Dr. Ir. Syafruddin,MP, menjelaskan, dalam proses budidaya tanaman, salah satu syarat produksi yang tidak dapat tergantikan adalah benih, dan keberhasilan dalam berbudidaya ditentukan dari benih yang ditanam, sehingga perlu benih bermutu. Dalam proses produksi benih hibrida ini yang perlu diperhatikan adalah saat rouging dan detaseling. 

Melihat kondisi lahan dan cuaca saat ini, juga disarankan untuk membuat drainase, menghindarkan agar jagung tidak tergenang.

“Semoga benih yang ditanam ini dapat menghasil benih sebar yang bermutu dan berlabel, yang dapat digunakan oleh para petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung. Jayalah Pertanian Indonesia,” ujarnya.

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi,  Kepala BPTP Sulteng, Camat Dolo Barat, Peneliti dan penyuluh BPTP Sulteng, Kepala BPP dan Penyuluh Wilayah Kerja BPP Mantikole, Kepala Desa dan Pengurus Kelompok Tani. AJI/*

Pos terkait