Banggai Laut Terbaik I Penurunan Stunting

PALU, MERCUSUAR – Enam kabupaten di Provinsi Sulteng menerima penghargaan atas kinerjanya dalam aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi. Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura telah mengeluarkan surat penetapan hasil penilaian kinerja enam kabupaten tersebut. Masing-masing menerima penghargaan dengan kategori yang berbeda.

Penghargan diserahkan pada acara Rembuk Stunting dan Pemberian Penghargaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten/Kota se-Sulteng Tahun 2023, oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, H. Ma’mun Amir, di Kantor Bappeda Sulteng, Rabu, (12/7/2023).

Untuk kategori terbaik, peringkat terbaik I dengan 130 poin diraih oleh Kabupaten Banggai Laut, karena mampu menurunkan angka stunting dari 26,1 persen pada tahun 2021 menjadi 20 persen pada tahun 2022.

Selanjutnya, peringkat terbaik II diraih Kabupaten Parigi Moutong (126 poin), karena mampu menurunkan angka stunting dari 31,7 persen pada tahun 2021, menjadi 27,6 persen pada tahun 2022. Sedangkan peringkat terbaik III diraih Kabupaten Banggai (125 poin), karena mampu menurunkan angka stunting dari 26 persen pada tahun 2021 menjadi 24,3 persen pada tahun 2022.

Sedangkan tiga kabupaten lainnya mendapatkan penghargaan kategori khusus. Yakni Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Morowali.

Wagub Sulteng, Ma’mun Amir menyampaikan rembuk stunting merupakan tindak lanjut pelaksanaan aksi ketiga pada delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi, sekaligus sebagai bentuk pengendalian pelaksanaan konvergensi penurunan stunting di tingkat provinsi oleh Pemprov Sulteng.

“Perjuangan mencegah dan menurunkan stunting ini tidak sulit, selama koordinasi, komunikasi dan kerja sama terjailn dengan baik dari semua pihak,” kata Wagub.

Menurutnya, tantangan akan selalu ada dihadapi. Namun, ia mengingatkan untuk menjadikan tantangan tersebut sebagai semangat dan dorongan dalam menjalankan komitmen bersama mewujudkan Sulteng lebih maju dan sejahtera.

“Segah stunting itu penting, untuk generasi Indonesia gemilang,” tandas Wagub.

Sementara itu, Plt Kadis P2KB Kabupaten Poso, Liny Mokonio usai menerima penghargaan tersebut menyebutkan, penurunan angka kasus  stunting di Poso cukup signifikan. Pada tahun 2022 sebesar 26,7 persen, menjadi 24,6 persen pada tahun 2023. 

“Jadi penurunannya sebesar 2,1 persen,” kata Liny.

Ia juga menyebutkan, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Poso saat ini sangat intens melakukan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Poso, dengan melibatkan berbagai OPD untuk menjadi bapak angkat stunting di beberapa wilayah kecamatan yang terdapat kasus stunting.

“Serta berbagai kegiatan pencegahan stunting lainnya, seperti pemberian tablet komsumsi tambah darah untuk pencegahan stunting, dengan menghadirkan kurang lebih enam ratus siswi SMP di kota Poso dan kecamatan lainnya,” pungkas Liny. */IEA/ULY

Pos terkait