PALU, MERCUSUAR – Sejumlah kelompok masyarakat di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, menerima manfaat dari Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang dilaksanakan oleh tim asal Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu.
Melalui program yang saat ini telah telah memasuki tahun ketiga atau tahun terakhir tersebut, tim pelaksana yang terdiri dari Dr. Sitti Sabariyah, M.Si. (Ketua), Marjun, S.E., M.M. (Unisa), Septriani (Unisa), dan Drs. Muhammad Jufri, M.Si, M.Kes (Unismuh) tersebut, berupaya membangun ekonomi kreatif warga.
Ketua Tim Pelaksana, Sitti Sabariyah, kepada media ini, di Palu, Minggu (25/9/2022) menjelaskan, PPDM merupakan salah satu program pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibud Ristek).
Kegiatan yang dijalani oleh tim dari Unisa dan Unismuh Palu tersebut, terdiri dari 3 bidang kegiatan, yakni budi daya lebah, pengolahan ikan terpadu, dan pengolahan arang tempurung dan briket.
Pada bidang budi daya lebah, tim tersebut membina beberapa kelompok, yaitu kelompok PPDM yang diberi nama Berdaya dengan 30 kotak keloni, kelompok dari PKBM dengan nama Barokah dengan 25 kotak keloni, dan kelompok PKM yang memiliki 25 kotak keloni.
Pada bidang pengolahan ikan terpadu, tim bersama warga mengembangkan beberapa jenis kegiatan yang meliputi pelatihan pembuatan bakso dan somai ikan, abon ikan, naget ikat, dan krispi ikan teri (rono).
“Kegiatan pengolahan ikan perpadu ini bekerja sama dengan Rumah Makan Nadia,” kata Sabariyah.
Ia mengungkapkan, melalui program tersebut telah diserahkan beberapa bantuan peralatan, yang meliputi 1 unit alat pemeras madu dan beberapa alat panen. Sedangkan kelompok olahan ikan di antaranya telah diserahkan 1 unit pembuat adonan bakso, somai dan alat pencacah danging ikan.
Ketua LPPM Unisa, Abd. Kadir mengatakan, usaha budi daya lebah merupakan salah bentuk kegiatan PPDM yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat atau anggota kelompok.
“Diupayakan semua desa tempat pengabdian dan kelompok yang telah dapat bantauan tetap dibina, dengan harapan usaha mereka berkelanjutan untuk mencapai masyarakat mandiri, yang muaranya desa semakin maju dan mandiri,” kata Abd. Kadir.
Salah seorang anggota tim, Muhammad Jufri menambahkan, kegiatan PPDM telah berjalan dan telah melakukan berbagai pelatihan. Yakni pelatihan teknis budi daya lebah, pelatihan teknis olahan ikan, dan pelatihan teknis olahan tempurung dan briket, dengan total 40 peserta binaan.
“Rinciannya, peserta budi daya lebah 20 orang, pengolahan ikan 13 orang, pengolahan tempurung dan briket 7 orang,” kata Jufri.
Menurutnya, PPDM telah membangun kelompok usaha ekonomi kreatif di desa. Contohnya, di bidang budi daya lebah, dalam kurun 2 bulan telah melaksanakan panen perdana pada September 2022, dengan hasil penjualan madu dari kelompok usaha madu lebah sebanyak Rp3.400.000.
“Pekan depan akan dilaksanakan lagi panen, di salah satu kelompok. Untuk budi daya lebah ini pendapatannya sekira Rp3-4 juta perbulan,” kata Jufri.
Ia juga mengungkapkan, Pemerintah Desa setempat menyampaikan terima kasih kepada tim pelaksana PPDM, yang telah membina masyarakat Desa Salubomba selama 3 tahun, dan siap mendukung pengembangan usaha oleh kelompok masyarakat.
“Saat ini, setelah sempat terkendala pandemi Covid-19 dan krisis minyak goreng, kelompok yang telah dibentuk sudah bisa mengembangkan usahanya kembali. Kepala Desa bersedia memberikan bantuan, kalau memang alat yang diberikan melalui PPDM belum cukup,” pungkasnya. IEA