Banjir Hanyutkan Situs Bersejarah

Situs sejarah Jembatan Belanda di Desa Ogoansam Kecamatan Palasa yang hanyut akibat diterjang luapan sungai, Kamis (13/3/2025). FOTO: IST.

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Situs Cagar Budaya yang dikenal masyarakat dengan sebutan Jembatan Belanda di Desa Ogoansam Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), hanyut diterjang banjir bandang yang terjadi pada Kamis (13/3/2025), sekira pukul 23.00 WITA.

Situs bersejarah peninggalan zaman Kolonial Belanda berkonstruksi kayu yang dibangun pada tahun 1936 tersebut, tak kuat menahan derasnya arus Sungai Palasa yang meluap.

Selain meluluhlantakkan jembatan, sebelumnya banjir juga merendam puluhan rumah warga di Desa Ogoansam dan Desa Bambasiang, yang terjadi sekira pukul 20.00 WITA.

Kepala Desa Ogoansam, Musrip Lihawa mengatakan bahwa peristiwa terjadi setelah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terus melanda wilayah Kecamatan Palasa, beberapa hari terakhir.

“Curah hujan dengan intensitas tinggi memicu air Sungai Palasa meluap ke pemukiman warga. Akibatnya, 50 rumah terendam banjir di Desa Ogoansam,” ujar Mursip kepada wartawan, Kamis (13/3/2025).

Ia juga merinci, dari 50 rumah terdampak banjir 3 di antaranya mengalami rusak berat. Sementara sebanyak puluhan Kepala Keluiarga (KK) terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Sejauh ini informasi lapangan yang saya peroleh, tidak ada korban jiwa. Untuk kerugian yang dialami sejumlah warga di Desa Ogoansam, ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” ungkapnya.

Sementara Desa Bambasiang yang menjadi wilayah dari Kecamatan Palasa, juga mengalami hal yang sama. Fahriyadi selaku Kepala Urusan (Kaur) Desa Bambasiang mengatakan, berdasarkan data sementara yang dihimpun pihaknya, terdapat 4 unit rumah warga hanyut diterjang banjir bandang.

“Informasi sementara, sebanyak 4 rumah di Desa Bambasiang dinyatakan hanyut. Yakni, dua rumah di Dusun I dan dua lainnya di Dusun II,” sebut Fahriyadi.

“Kami belum bisa memastikan jumlah KK terdampak maupun yang mengungsi. Hal itu dikarenakan kondisi air saat ini masih setinggi dada orang dewasa,” pungkasnya. AFL

Pos terkait