MORUT, MERCUSUAR- Pemerintah Kabupaten Morowali Utara mendirikan dapur umum di lokasi banjir Desa Korompeli, Kecamatan Lembo, Jumat (21/6/2019) dini hari. Pendirian dapur umum tersebut, atas instruksi Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor, untuk menyuplai makanan bagi korban banjir dan warga, yang kendaraannya terjebak di jalur Trans Sulawesi.
Jumat (21/6/2019) pagi, arus kendaraan yang melewati jalan Trans Sulawesi di Desa Korompeli, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara lancar, setelah direndam banjir setinggi bahu orang dewasa, Kamis (20/6).
“Sekarang sudah mulai surut. Kendaraan dari kedua arah sudah bisa melintas, pengungsi dan warga yang terjebak sudah kembali beraktivitas secara normal,” kata anggota Polres Morut, Bripka Kadang.
Saat ini, lanjut dia, arus kendaraan yang melewati jalur Trans Sulawesi itu sudah ramai lancar dan sudah kembali normal.
Ia mengaku, hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Lembo dan Lembo Raya, menyebabkan terjadinya genangan air di jalur Trans Sulawesi sekitar 150 centimeter. Akibatnya, arus lalu lintas arah Kota Palu dan sebaliknya lumpuh total.
“Sempat terjadi penumpukan kendaraan yang terjebak sejauh tiga kilometer di Desa Beteleme, kemudian di Desa Lemboroma dua kilometer. Tapi sekarang sudah dibuka dan arus kendaraan kembali normal,” kata Kadang.
Setelah menggenangi Kecamatan Lembo dan Lembo Raya, luapan air sungai Tambalako kembali melanda pemukiman di Desa Mohoni, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Jumat.
Bupati Morut, Aptripel Tumimomor, saat meninjau banjir di Desa Mohoni mengatakan, air mulai menggenangi pemukiman warga setempat sejak Jumat sekira pukul 02.00 WITA. Akibatnya, ratusan unit rumah warga Desa Mohoni yang berdiri di bantaran sungai Tambalako, terendam setinggi 75 centimeter.
Selain rumah warga, banjir juga menggenangi jalur Trans Sulawesi sepanjang 100 meter di pusat kampung, dengan ketinggian air antara 50 hingga 75 centimeter. Banjir juga menyebabkan Desa Bimor Jaya, Kecamatan Petasia Timur, terisolir akibat jalan kabupaten antara Desa Mohoni dan Pontangoa, Kecamatan Lembo Raya sejauh 1,5 kilometer terendam dengan ketinggian dua meter.
Menurut Bupati, ratusan warga mengungsi ke rumah kerabatnya, yang berada di tempat lebih tinggi. Banjir juga menggenangi dua unit rumah ibadah berupa masjid dan gereja serta satu unit sekolah.
“Saya sudah kerahkan petugas BPBD, Pol PP dibantu TNI-Polri untuk membantu warga menyelamatkan perabotan rumah tangga,” ujarnya.
Selain itu, banjir juga menyebabkan jaringan pipa PDAM yang menyuplai kebutuhan air bersih warga desa putus.
Bupati memerintahkan instansi teknis segera membenahi pipa tersebut, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Selain Bupati, Ketua TP-PKK Kabupaten Morut Ho Liliana Tumimomor ikut memantau situasi dan kondisi di lapangan. Ho Liliana berserta anggota PKK, membagikan makanan gratis kepada warga yang rumahnya terendam banjir. VAN