Banjir Rendam Desa dan RS di Tinombo

FOTO BANJIR TINOMBO

PARMOUT, MERCUSUAR – Banjir menerjang sejumlah desa di wilayah Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), diantaranya Desa Siavu, Tinombo dan Desa Silabia, Selasa (30/7/2019) sekira pukul 13.00 Wita.

Bahkan banjir juga merendam Rumah Sakit (RS) Tinombo hingga setinggi pinggang orang dewasa. Akibatnya air hampir memasuki ruang perawatan dan merendam alat-alat kesehatan di RS itu.

Untungnya sekira pukul 15.00 Wita air mulai surut, setelah tembok yang menghalangi jalan air keluar di RS tersebut dijebol dengan alat berat.

“Sampai dengan sore ini air sudah surut, dan kondisi rumah sakit sudah aman,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Parmout, Revy Tilaar yang dihubungi via handphone, Selasa (30/7/2019) sore.

Dijelaskannya, air yang merendam RS Tinombo berasal dari gunung yang berada di belakang RS itu, sehingga dengan mudah merendam RS sampai ke selasar- selasarnya. “Namun sejak banjir hingga surut, kondisi para pasien yang dirawat di RS Tinombo dalam kondisi baik dan aman, walaupun awalnya sempat was-was dengan banjir,” katanya.

Saat ini lanjut Revy, pihaknya tengah melakukan inventarisir kerusakan akibat banjir tersebut, seperti jumlah kendaraan yang rusak. “Namun kalau untuk kesehatan (pelayanan) semuanya aman,” tuturnya.

Begitupun kondisi sejumlah desa yang terendam banjir, katanya, berdasarkan informasi petugas kesehatan di lapangan kini sudah surut dan aman.

Bahkan saat ini sejumlah masyarakat mulai membersihkan rumah –rumah mereka yang sempat terendam banjir, dibantu petugas Tagana BPBD Parmout yang sudah berada di desa-desa itu. “Petugas kesehatan dari puskesmas Tinombo sudah di lapangan dan membantu masyarakat, rencananya besok (hari ini, 31/7/2019) Dinas Kesehatan akan turun lapangan untuk mengecek langsung,” tutupnya. 

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Parmout, Ariesto mengatakan berdasarkan data sementara sekitar lima rumah di kecamatan itu rusak dihantam banjir.

“Banjir akibat luapan sungai Tinombo karena intensitas hujan cukup tinggi sejak Selasa-red pagi dan puncaknya pukul 13.00 Wita, dampak kerusakan akibat bajir bisa saja bertambah,” jelasnya.

Dikemukakanya, tinggi rendaman air mencapai 75 centimeter atau sekira setinggi paha orang dewasa, dimana dampak rendaman meluas hingga ke Ibu Kota Kecamatan Tinombo.

Tim reaksi cepat Tagana Dinsos Parmout sudah melakukan upaya identifikasi dan koordinasi lapangan dengan sejumlah pihak berwenang sejak siang.

Lanjut Ariesto, dari informasi diterima pihaknya bahwa di bagian hulu sungai terdapat kubangan, saat hujan dengan intensitas tinggi, air tidak dapat terbendung sehingga badan sungai tidak mampu menampung aliran air deras. akibatnya air meluap hingga kepemukiman warga. “Kami masih melakukan evakuasi warga di wilayah terparah ketempat aman. Untuk sementara situasi masih tetap kondusif,” katanya menambahkan.

Camat Tinombo, Hayati mengatakan hujan di wilayah itu sudah reda, tapi cuaca masih mendung. Hujan yang mengguyur selama dua hari berturut-turut memicu terjadinya luapan air.

“Situasi arus lalu lintas di jalur trans sulawesi masih tetap lancar, ” ujar Camat. TIA/ANT   

Pos terkait