Bantuan Pangan, Bulog Ganti Stok Beras Tidak Sesuai Takaran

Proses penggantian stok beras bantuan pangan, di Kantor Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kamis (30/5/2024). FOTO: IMAM EL ABRAR/MS

PALU, MERCUSUAR – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng melakukan penggantian sebanyak 119 karung beras kemasan 10 kilogram, yang merupakan stok program bantuan pangan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Kamis (30/5/2024).

Hal itu dilakukan karena sejumlah warga penerima bantuan melaporkan adanya kekurangan takaran berat beras yang diterima, yakni seharusnya 10 kilogram per KK.

Lurah Ujuna, Reenas kepada wartawan mengatakan ada sejumlah warga yang telah menerima bantuan, datang ke Kantor Kelurahan menyampaikan bahwa beras yang diterima kurang dari 10 kilogram. Untuk mengonfirmasi hal itu, pihak Kelurahan lalu melakukan penimbangan ulang. Lalu, didapati sejumlah karung hanya berisi beras seberat 8,4 hingga 8,9 dan 9 kilogram.

Ia mengungkapkan, dari sebanyak 675 karung yang tersedia, sebanyak 556 di antaranya telah tersalurkan.

“Warga sudah sampai di rumah, lalu kembali karena menurutnya beras yang diterima beratnya kurang dari 10 kilogram. Kami lalu sampaikan ke Bulog,” kata Reenas.

Menanggapi hal itu, Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Sulteng, Heriswan mengatakan pihaknya langsung merespons laporan dari Kelurahan Ujuna, dengan langsung penggantian sejumlah 119 karung.

“Kami langsung tarik yang lama, dan ganti dengan yang timbangannya cukup 10 kilogram,” kata Heriswan.

Selain itu, Bulog juga akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan serta Polresta Palu, untuk menelusuri pihak yang bertanggung jawab sehingga terjadi kekurangan jumlah takaran beras bantuan pangan.

“Nanti kita koordinasi dengan Satgas Pangan, biar tidak berlarut, cukup sekali ini,” imbuhnya.

Heriswan menjamin takaran setiap karung beras yang keluar dari gudang Bulog untuk didistribusikan sudah sesuai dengan yang tertera di kemasannya. Hal itu karena pihaknya menerapkan proses pengawasan ketat, salah satunya dengan melakukan pengecekan secara berulang.

“Kalau timbangan dari gudang sudah dilakukan pengecekan berkali-kali. Bahkan setiap hari kepala gudang dengan petugas bagian operasional selalu memerhatikan itu, ditimbang kembali sebelum disalurkan,” ungkap Heriswan.

Ia juga meminta kepada masyarakat atau pihak-pihak lainnya untuk turut melakukan pengawasan, lalu langsung melapor jika kejadian serupa terulang.

“Baru kali ini ada kejadian begini. Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi. Kami juga mohon bantuan untuk mengecek kalau ada hal serupa, laporkan segera, nanti akan kami tindaklanjuti,” tandasnya. IEA

Pos terkait