baru-baru ini. FOTO: IMAM EL ABRAR/MS Sektor Perikanan Berkontribusi Pada Kemiskinan

FOTO GUBERNUR

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, H Longki Djanggola menyebutkan sektor pertanian, termasuk di dalamnya kelautan dan perikanan saat ini masih banyak berkontribusi pada angka kemiskinan di Sulteng. Meskipun sektor tersebut disebutnya mampu memberikan kontribusi dominan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bagi Provinsi Sulteng.

“Sektor ini cukup banyak menyerap tenaga kerja, namun kontribusi angka kemiskinan justru masih banyak terjadi pada sektor ini. Kondisi ini memerlukan perhatian kita bersama, untuk terus berupaya mencarikan alternatif pola pemberdayaan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Gubernur pada kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo di Palu, baru-baru ini.

Dihadapan Menteri, Gubernur mengemukakan bahwa sektor kelautan dan perikanan di Sulteng masih berhadapan dengan berbagai masalah. Diantaranya, keterbatasan infrastruktur dan sarana prasarana penunjang, serta masih lemahnya penguasaan iptek dan keterampilan pelaku usaha.

LIMA WPP

Sulteng, katanya, terdiri dari lima Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yakni WPP 713 Selat Makassar, WPP 714 Teluk Tolo, WPP 715 Teluk Tomini, WPP 716 Laut Sulawesi, serta WPP perairan darat (WPP-PD) 421 pulau Sulawesi. Perairan laut Sulteng seluas 193.923,75 km persegi, serta garis pantai sepanjang 6.653,31 km.

Pada tahun 2019 produksi perikanan tangkap sebesar 196.519,3 ton dan perikanan budidaya sebesar 964.509,04 ton. “Dari data tersebut menunjukkan bahwa kelautan dan perikanan Sulawesi Tengah mempunyai potensi  yang  cukup menjanjikan untuk terus dikembangkan,” ujar Gubernur.

Olehnya, pada kesempatan kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan di Sulteng, Gubernur menyampaikan kepada Pemerintah Pusat untuk mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Sulteng, diantaranya mendukung pengembangan dan peningkatan eskpor hasil perikanan.

Selain itu, mendukung agar Sulteng dapat memproduksi benih sendiri untuk kebutuhan sektor budidaya, karena berdasarkan laporan dari Stasiun KIPM Palu, lalu lintas domestik benur udang dan bandeng yang masuk ke Sulteng cukup besar. IEA 

 

Pos terkait