SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng mendorong kelompok petani di Kabupaten Sigi menjadikan bawang putih sebagai komoditas unggulan baru.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate saat menghadiri panen perdana bawang putih di Desa Dombu, Marawola Barat, Kabupaten Sigi, Selasa (4/8/2020).
“Sehingga daerah ini dapat menjadi salah satu sentra produksi bawang putih di Indonesia selain Nusa Tenggara Barat (NTB),” katanya.
Menurut Sekprov hampir 90 persen bawang putih di Indonesia diimpor.
Olehnya itu, Ia berharap dengan panen perdana tersebut, bawang putih bisa dikembangkan menjadi komoditi unggulan Desa Dombu dan beberapa wilayah di Sigi, hingga tidak kesulitan stok bawang putih dan bisa menekan impor.
“Karena dilihat hasil panen tadi bawang putih disini cukup berkualitas dan bisa dikembangkan,” tutur Sekprov
Ia juga mendorong agar nantinya para kelompok tani di wilayah tersebut bisa mandiri dalam mengelola pertanian walaupun tanpa pendampingan penyuluh pertanian dan bantuan stimulus pemerintah.
“Saat ini kelompok tani masih diberikan stimulus berupa bibit dan pupuk,” ungkap Sekprov.
Nantinya agar petani bisa mandiri dan mengembangkan pertanian bawang, maka Pemkab Sigi harus menetapkan kawasan tersebut sebagai kawasan pengembangan bawang putih.
Tambah Sekprov, selain pertanian wilayah Marawola Barat juga memiliki potensi wisata alam yang sangat menjanjikan, seperti lokasi Paralayang Matantimali yang sudah dikenal beberapa negara.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Sigi, Mulyadi Hoase mengatakan bantuan proyek program pengembangan bawang putih merupakan sinergi Dinas TPH Sulteng dan Sigi.
Total program pengembangan bawang putih di Kabupaten Sigi seluas 100 hektare dalam bentuk benih, meliputi Desa Lewara, Dombu, dan Soi di Kecamatan Marawola Barat
Usai panen bawang putih, Sekdrov beserta rombongan meninjau lokasi pengembangan produk Kopi Dombu. BOB