PALU, MERCUSUAR – Kepala Kantor Bea dan Cukai Pantoloan, Alimudin Lisaw menegaskan, pihaknya akan mendorong pertumbuhan ekspor, guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikannya kepada Gubernur Sulawesi Tengah, saat melakukan audiens di ruang kerja Gubernur, Senin (28/3/2022).
Pada kesempatan itu, Alimudin mengungkapkan nilai devisa ekspor tahun 2021 sebesar USD 32.765.194 dan total berat netto ekspor tahun 2021 adalag 65.386.047 KGM
Sementara nilai ekspor sampai dengan Maret 2022 sebesar USD 10.215.596, dan total berat netto ekspor sampai bulan Maret 2022 mencapai 11.317.778 KGM
“Adapun komoditi ekspor tahun 2021 adalah kayu olahan, biji kakao, gum rosin, kelapa, crude coconut oil, lada putih dan pala, ikan, kepiting dan kerang, bawang merah dan palm acid oil,” ujarnya.
Alimudin juga menyampaikan jumlah kontainer yang dikirim tahun 2020 masih sebanyak 1.000 kontainer, dan tahun 2021 meningkat menjadi 3.221 kontainer, atau setiap bulannya sudah mencapai 270-300 kontainer komoditi ekspor yang dikirim ke luar negeri.
Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari jajaran Bea dan Cukai untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah. Gubernur meminta agar hal tersebut terus ditingkatkan bersama Dinas Perdagangan.
Gubernur juga mengatakan bahwa persoalan pertumbuhan ekspor Sulteng akan dibicarakan khusus bersama Presiden RI, sekaligus meminta dukungan peningkatan kapasitas pelabuhan yang ada.
“Tahun ini pemerintah pusat sudah memberikan dukungan perbaikan pelabuhan Donggala sebesar Rp400 miliar, pembangunan pelabuhan Tambu, pembangunan Watatu dan peningkatan pelabuhan Wani,” kata Gubernur.
Selanjutnya, Gubernur menyampaikan permohonan pembukaan jalur laut Donggala-Tolitoli-Tawau, dan pembukaan jalur tol laut untuk mempersiapkan Sulteng menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kita bersyukur bahwa potensi Sulawesi Tengah sangat tinggi, SDA Sulawesi Tengah sangat melimpah. Ada 8 jenis tambang yang harus segera dikelola untuk mempercepat peningkatan pembangunan. Sulteng harus ada loncatan untuk mengejar ketertinggalan, yang untuk itu peran Bea dan Cukai sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sulawesi tengah,” pungkas Gubernur. */IEA