PALU, MERCUSUAR – Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hj Sakinah Aljufri mengungkapkan pihaknya akan kembali mengundang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI, untuk berdiskusi terkait rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka di sekolah di tengah pandemi Covid-19.
Dia menuturkan bahwa salah satu pertimbangannya adalah adanya perkembangan beberapa varian baru Virus Corona yang mulai terdeteksi di Indonesia.
Rencananya, pembelajaran tatap muka terbatas akan dimulai dibuka oleh pemerintah pada awal tahun ajaran 2021-2022 mendatang, usai program vaksinasi bagi para guru dan tenaga kependidikan ditarget tuntas.
“Rencana pembelajaran tatap muka terbatas akan menjadi diskusi lagi. Insyaallah kami akan bertemu lagi dengan Menteri Pendidikan untuk membicarakan tatap muka terbatas,” kata Sakinah usai melaksanakan reses di Palu, baru-baru ini.
Ia mengingatkan agar langkah-langkah antisipasi harus sangat diperhatikan sebelum pembelajaran tatap muka mulai dibuka. Sehingga, tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19 yang baru di lingkungan sekolah.
“Jangan sampai sudah dibuka belajar kemudian terbuka lagi klaster Covid-19. Kasihan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” tegasnya.
VAKSIN JANGAN KENDORKAN PROKES
Dia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, untuk tidak mengendorkan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal itu juga berlaku, bagi masyarakat yang telah mengikuti program vaksinasi Covid-19.
“Vaksin hanya menjamin sekira 60%. Bukan berarti sudah divaksin kita sudah lepas dari protokol kesehatan. Tetap jaga protokol kesehatan seperti biasanya, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak fisik dan sering mencuci tangan,” pungkasnya. IEA