GUBERNUR Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengacungkan jempol ke PT Donggi Senoro Liquefied Natural Gas (DSLNG). Perusahaan penghasil gas alam cair di Batui, Kabupaten Banggai itu dinilainya memiliki komitmen luar biasa terhadap masyarakat di sekitarnya.
Perusahaan yang sudah berdiri satu dasawarsa itu disebutnya setiap tahun diganjar penghargaan. Penghargaan dari buah program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang diharapkan dapat menjadi mesin pendorong bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan.
Ya, 6 September tahun ini, program CSR Donggi Senoro lagi-lagi membuahkan penghargaan. Ada empat kategori yang diraihnya. Dua penghargaan kategori emas, dan dua lainnya kategori perak.
Kategori emas diraih dari program CSR di bidang penguatan peran perempuan sebagai gugus depan ekonomi rumah tangga. Sekelompok ibu rumah tangga di Desa Uso, didorong membentuk koperasi simpan pinjam yang anggotanya semuanya kaum hawa. Koperasi simpan pinjam Boune Posaanguan namanya.
Sedangkan penghargaan kategori silver diperoleh dari program kesehatan. Perusahaan melakukan intervensi gizi spesifik balita dan ibu hamil yang kekurangan energi kronik. Lalu, program angkatan kerja produktif untuk menciptakan lapangan kerja, juga membuahkan penghargaan.
Semua penghargaan itu dianugerahkan Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2018 yang digelar Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dari penghargaan itu dan tahun-tahun sebelumnya, Gubernur Sulteng, Longki Djanggola menilai Donggi Senoro telah mampu mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui program pengembangan dan permberdayaan masyarakat di sekitarnya.
Menurutnya, sesuai tujuan SDGs, kelompok-kelompok warga yang dibentuk Donggi Senoro di sana diarahkan ke orientasi pemenuhan kebutuhannya melalui pemanfaatan sumber enegeri alam dengan bijak, efektif, dan memperhatikan pemanfaatannya untuk generasi sekarang dan akan datang.
“Saya kira ini adalah kesuksesan yang luar biasa Donggi Senoro melalui kegiatan CSR-nya. Perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di Sulawesi Tengah perlu bercermin atau mencontohi realisasi CSR Donggi Senoro,” kata Longki sembari mengacungkan jempol kanannya, ketika diwawancarai Selasa (18/9) malam di Palu.
Program CSR yang telah dilakoni Donggi Senoro selama ini menurutnya, sudah seirama dengan agenda pembangunan. Perusahaan ini telah ikut berkontribusi mendukung pemerintah dalam pembangunan manusia, khususnya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Banggai sebagai tempat perusahaan.
Longki menyebutkan, tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR telah menjadi salah satu isu yang paling penting dihadapi industri pertambangan. Dengan demikian harus menjadi faktor pendorong perusahan untuk lebih memperhatikan CSR-nya.
Meningkatnya kesadaran dan harapan pentingnya CSR dalam industri pertambangan di Indonesia, semakin jelas melalui Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara.
Dalam undang-undang minerba para pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Penyusunan program tersebut dikonsultasikan kepada pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Jadi, kata Longki, industri pertambangan mineral dan batubara merupakan salah satu industri yang kegiatan usahanya diwajibkan untuk melaksanakan CSR sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas.
Menurutnya, pada pasal 74 menegaskan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Kewajiban tersebut dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Apabila kewajiban tersebut tidak dijalankan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Itulah sebabnya, saat ini di Pemprov Sulteng kami sedang sempurnakan lembaga CSR yang nantinya akan dikawal secara khusus beberapa pejabat teknis terkait. Dengan begitu akan terpantau perusahaan-perusahaan yang sudah menjalankan program CSR-nya dengan baik. Karenanya, sekali lagi, perusahaan-perusahaan lainnya benar-benar perlu mencontohi bagaimana Donggi Senoro merealisasikan CSR-nya,” kata Longki.
Memberdayakan Nelayan
Keberhasilan program CSR Donggi Senoro menurut Longki, karena pengelolanya selektif memilih sasaran. Misalnya, nelayan benar-benar mereka yang setiap harinya penangkap ikan yang dihimpun menjadi kelompok.
“Mereka kemudian dilatih, diajari bagaimana menangkap ikan yang baik dan benar. Lalu sampai dilatih bagaimana cara menyelamatkan diri di laut bila dalam keadaan darurat. Bahkan saya dengar sampai dibawa ke Bali untuk studi banding,” kata Longki.
Menurutnya, setelah itu kelompok nelayan juga membentuk koperasi. Koperasi ini terbentuk untuk mendukung manajemen dalam menjalankan usaha perikanan baik dari produksi, pengolahan, pembelian atau penjualan bersama hasil-hasil usaha perikanan kelompok nelayan binaannya.
Dengan begitu, nelayan-nelayan di sekitar perusahaan benar-benar dapat diberdayakan dan dikembangkan kapasitasnya. Mereka bisa berhasil, tumbuh, dan berkembang secara mandiri.
Gubernur juga menceritakan, setiap pameran expo merayakan ulang tahun Provinsi Sulawesi Tengah, Donggi Senoro selalu ikut pameran. Di standnya, selalu diikutkan ibu rumah tangga yang mengolah abon ikan untuk pameran.
“Itu juga binaan Donggi Senoro melalui CSR-nya. Ibu itu selalu memberi abon ikan ke ibu (istri) setiap dikunjungi standnya,” cerita Longki lalu tertawa.
Menurutnya, program CSR perusahaan-perusahaan lainnya juga perlu didorong untuk aktif merealisasikannya. Program ini adalah kewajiban dan ada undang-undangnya.
Lewat program CSR, akan menjadi jembatan bagi terbangunnya hubungan yang baik antara dunia usaha dan masyarakat. Ia menjembatani hadirnya keuntungan bagi dunia usaha karena tercipta kesejahteraan sosial masyarakat serta kecintaan masyarakat terhadap dunia usaha.
Karena itulah, Longki menilai CSR berperan strategis dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial masyarakat. Program-program CSR telah banyak terwujud, misalnya peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur.
Makanya, ia berharap, ke depan program CSR dapat menyentuh sektor pemberdayaan sosial masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan kemandirian komunitas secara sosial-ekonomi. Dengan demikian, masyarakat bisa merasakan dampak, khususnya pada tingkat pendapatan.
Melalui implementasi CSR yang berkesinambungan, dunia usaha diharapkan dapat meraih keberhasilan bisnis seiring dengan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. Program CSR hendaknya dapat diselaraskan dengan corporate objective dan dilaksanakan secara terarah, terstruktur dan berkelanjutan serta mampu meningkatkan corporate image dan corporate business secara optimal.
Karena, fokus utama dari program CSR sedapat mungkin diarahkan untuk mendorong pertumbuhan tingkat kesejahteraan sosial masyarakat. Oleh karena itu, secara konsisten dunia usaha harus terus mencari peluang untuk menyempurnakan strategi dan implementasi program CSR secara berkelanjutan.
Melalui strategi dan pengembangan berbagai program CSR, diharapkan dapat memberikan manfaat yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan bagi dunia usaha.TASMAN BANTO