JAKARTA, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura menandatangani perjanjian kerja sama dengan Cambridge University Press and Assessment, terkait program pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di Sulteng, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Melalui perjanjian tersebut, program kerja sama yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng bersama Yayasan Anantovea Palu akan didukung oleh Cambridge University Press and Assessment.
Tujuan yang akan dicapai melalui kerja sama tersebut, adalah pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Selain itu, untuk meningkatkan hubungan kelembagaan antara ketiga belah pihak (Pemprov, Yayasan Anantovea, dan Cambridge University Press and Assesement) untuk dapat saling menunjang dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah dan atau lembaga pendidikan tinggi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulteng.
Pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran yang dimaksud, meliputi kegiatan analisa dan diagnosa kemampuan bahasa (assessment dan atau penelitian) Inggris, evaluasi dan penyesuaian kurikulum pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, praktikum dan evaluasi sistem pengajaran bahasa Inggris, sertifikasi penguasaan bahasa Inggris bagi siswa-siswa, dan sertifikasi pengajaran bahasa inggris bagi guru-guru bertaraf internasional, serta pengawasan terhadap distribusi produk pustaka terbitan Cambridge University Press and Assessment.
Selain itu, pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran tidak terbatas pada siswa atau pelajar pada tingkat SMP dan SMA/SMK, melainkan juga pada guru-guru pada jenjang sekolah tersebut.
Gubernur Sulteng menyampaikan untuk mengejar ketertinggalan daerah, harus dilakukan peningkatan SDM yang unggul.
“Sistem pendidikan kita harus unggul dari daerah lain, keluarannya juga harus unggul, bisa bersaing untuk bisa masuk di Universitas ternama di Indonesia,” tegas Gubernur.
Prinsip untuk mengentaskan kemiskinan, kata Guberur, harus mampu mengubah peradaban masyarakat agar lebih pintar mengelola hidupnya, sehingga bisa lebih maju.
“Kata kuncinya adalah pendidikan formal dan nonformal, untuk peningkatan SDM masyarakat Sulawesi Tengah,” pungkas Gubernur. */IEA