PALU, MERCUSUAR – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad), Nur Annisa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, bertemu dan sempat bercengkerama dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, pada acara The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali, pekan lalu.
Diketahui, giat tersebut merupakan forum multi pemangku kepentingan dua tahunan yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan dalam Penanggulangan Risiko Bencana (PRB), dan tahun ini diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di Bali.
“Selaras dengan semangat No One Left Behind, atau tidak ada seorang pun yang ditinggalkan, begitu penting untuk mendengarkan semua pihak termasuk anak dan pemuda. Oleh sebab itu harapan saya adalah berikan pemuda ruang seluas-luasnya untuk dapat menyampaikan pendapat dan terlibat dalam pengambilan keputusan, sehingga terciptanya kebijakan yang lebih berpihak pada anak dan pemuda,” ujar Nur Annisa kepada Mercusuar belum lama ini.
Sekaitan hal itu, Dekan FKM Untad, Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes berharap momentum tersebut jadi pemantik mahasiswa Untad lainnya.
“Harapan saya semoga momentum ini menjadi pemantik untuk terus belajar dalam mempersiapkan diri mencapai prestasi cemerlang ke depan,” ujar Nurdin Rahman.
Senada dengan Dekan FKM, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKM Untad, Herman Kurniawan, S.KM., M.Med.Ed sangat bersyukur dan mengapresiasi atas keikutsertaan mahasiswa FKM Untad dalam acara internasional tersebut.
“Semoga mahasiswa kita bisa terus belajar dan mendapatkan pengalaman berharga,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes berharap mahasiswa dapat berkarya lebih baik lagi dan mampu menampilkan prestasi yang membanggakan untuk institusi.
“Suatu hal yang membanggakan, saat mahasiswa kita mampu mengikuti even internasional dan mampu bercengkerama bersama Bapak Presiden RI. Dimana kajian PRB ini selaras dengan visi FKM Untad yang berwawasan bencana. Anak dan pemuda juga merupakan aset penting bangsa ini. Semoga mahasiswa kita dapat berkarya lebih baik lagi ke depan dan mampu menampilkan prestasi yang membanggakan untuk institusi,” terang Muh Ryman. CLG