PALU, MERCUSUAR – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) mendorong pemanfaataan lahan pekarangan untuk ditanami sayur-sayuran dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
Demikian dikatakan Sekretaris BKP Kementan RI, Dr Anas Yalitoba, saat monitoring penerima bantuan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Palu, yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) Limoyo Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli dan KWT Kasih Turusan, Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Sabtu (5/6/2021).
Menurutnya, pemanfaatan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga sebagai salah satu upaya dalam menguatkan ketahanan pangan keluarga,. Hal tersebut sebagaimana ditekankan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa ketahanan pangan keluarga merupakan basis ketahanan pangan nasional.
“Pemanfaatan P2L agar masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangannya dengan mudah dan dekat, karena sumber pangan berada di sekitar kita,” ujarnya.
Dia berharap P2L bukan saja memenuhi kebutuhan keluarga, tapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. “Pemanfaatan pekarangan ini tidak cukup hanya menjadi sumber pangan, tapi juga harus menjadi sumber pendapatan,” tandasnya.
Selain itu, keberadaan P2L juga untuk mendukung adanya sumber pangan yang beragam, kebutuhan gizi keluarga tercukupi dan setiap anggota keluarga dapat hidup sehat, aktif dan produktif. “Melalui P2L diharapkan dapat memenuhi pangan keluarga yang sehat dan kaya akan kandungan gizi yang baik, sehingga mampu menekan angka stunting,” terangnya.
Dia berharap bahwa kegiatan P2L terus berjalan dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah baik dengan mereplikasi kegiatan tersebut maupun melakukan pembinaan terhadap masyarakat.
Diketahui, KWT Kasih Turusan memiliki 30 orang anggota dan mengelola lahan seluas empat hektare, sedangkan KWT Limoyo memiliki 28 orang anggota dan mengelola lahan kurang lebih 2.000 meter persegi. AJI/*