BNPT Sulteng Latih Guru Jadi Pelopor Moderasi Beragama

BNPT-8a0678a1
Pertemuan BNPT bersama guru pelopor beragama di Untad. FOTO: DKIPS SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia (RI) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar Training of Trainer (ToT) ‘Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama di Sekolah’, yang dirangkaikan dengan lomba pembuatan bahan ajar video pendek sosiodrama moderasi beragama, bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Untad), Kamis (30/6/2022).

Dalam laporannya, Ketua FKPT Sulteng, Muh. Nur Sangadji menyampaikan, ToT ini diikuti oleh para kepala sekolah dan guru-guru dari berbagai tingkatan, mulai dari PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs SMA/MA/SMK.

Kegiatan ini mengusung tema Moderasi Beragama Sebagai Strategi Pencegahan Terorisme, dengan jumlah peserta kurang lebih 100 orang.

Selanjutnya, dirinya menyampaikan, sikap dan beragama memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan bermasyarakat. Olehnya, kesatuan bangsa membutuhkan pola dan sikap tindakan dalam beragama, yang toleran atas dasar penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan agama.

Pada kesempatan yang sama, Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional di Luar Negeri BNPT RI, Nanda Fajar Aditya, dalam sambutanya sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya untuk membekali pemahaman pencegahan terorisme kepada para guru, melalui penguatan moderasi agama di sekolah, serta menggerakkan para guru, agar membuat bahan ajar video pembelajaran tentang moderisasi beragama.

“Terorisme adalah ancaman nyata bagi kedamaian, di Indonesia yang kita cintai,” kata Aditya. 

Selanjutnya, dirinya menyampaikan, BNPT sebagai lembaga negara yang mendapatkan mandat melaksanakan penanggulangan terorisme, untuk mengkoordinasikan kepada seluruh kementerian dan lembaga, terus berupaya menekan kejahatan terorisme.

“Kegiatan yang kita lakukan saat ini, adalah salah satu bentuk penanggulangan terorisme secara lunak, dengan melibatkan berbagai komponen bangsa, melalui partisipasi aktif stakeholder pendidikan,” ujarnya.

Dengan demikian, dibutuhkan sinergitas antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya adalah para tenaga pendidik, baik itu kepala sekolah, terlebih lagi para guru yang langsung berhadapan dengan peserta didik di kelas.

Di akhir sambutannya, dirinya berharap agar para guru yang hadir dapat berpartisipasi aktif, untuk mengembangkan strategi pembelajaran, dengan memasukan nilai-nilai moderasi beragama. ABS

Pos terkait