PALU, MERCUSUAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng sudah mengirim sejumlah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama dengan perlengkapan lain yang dibutuhkan di lokasi bencana alam banjir bandang di Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso.
“Begitu mendapat informasi, kami langsung memberangkatkan TRC dan juga logistik ke lokasi bencana alam di Lore Barat,” kata Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Selasa (3/3/2020) malam.
Ia mengatakan jajaran BPBD Kabupaten Poso juga sudah berangkat ke lokasi banjir, tetapi belum bisa masuk ke lokasi karena air masih besar. “Saya sudah mendapat laporan awal dari BPBD Poso, tetapi mereka sendiri belum bisa tembus ke lokasi,” kata dia.
Namun, Bartholomeus membenarkan bahwa banjir bandang terjadi sekira pukul 15.00 Wita akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir ini.
BELUM ADA DATA KERUSAKAN DAN KORBAN
Untuk data rumah yang hanyut, rusak dan tertimbun lumpur belum dapat dipastikan. Begitu pula belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa dalam bencana alam yang menimpa Kecamatan Lore Barat.
Informasi dari berbagai pihak menyebutkan untuk sementara ini jumlah rumah warga yang hanyut dan tertimbun di Desa Lengketa, Kecamatan Lore Barat sekira 13 unit.
Dikatakannya, sesuai laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejumlah wilayah di Sulteng beberapa hari terakhir dan kedepan berpotensi diguyur hujan sedang sampai lebat, termasuk di antaranya Kabupaten Poso yang juga rawan bencana alam banjir dan tanah longsor. Mengingat di Poso banyak memiliki sungai dan struktur tanah labil, sehingga saat curah hujan meningkat memungkinkan terjadinya banjir dan longsor. “Hampir semua wilayah di Sulteng rawan banjir dan longsor sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat, terutama warga yang bermukim di pinggiran sungai dan bukit-bukit,” ujarnya.
WARGA MENGUNGSI DI PUSKESMAS
Kepala BPBD Poso, Noldi Tobondo saat dikonfirmasi Media ini mengatakan bahwa banjir di wilayah Lore Barat pada Selasa (3/3/2020) sekira pukul 16.Wita.
Banjir, Kata Noldi, terjadi diakibatkan curah hujan tinggi di wilayah Lore Barat dalam beberapa hari terakhir, sehingga membuat air tergenang hingga membuat sebagian tanah terjadi longsor. “Banjir itu terjadi karena dari kemarin disini hujan deras, hingga sekarang mengakibatkan debit air hujan besar hingga meluap ke desa,” ungkapnya.
Dia menambahkan, akibat kejadian itu lima rumah warga rusak dan sejumlah warga telah diungsikan ke lokasi aman di Puskesmas Lengkeka dan Puskesmas Gintu. “Saya belum dapat data lengkap berapa warga yang mengungsi, namun warga yang terkena banjir sudah diungsikan di dua puskesmas,” jelasnya.
Saat ini pihak BPBD Poso telah menerjunkan tim menuju lokasi banjir. “Sore hari tadi tim kami telah menuju ke lokasi banjir,” tambahnya.
PEMERINTAH LORE BARAT SIAPKAN PERLENGKAPAN TIDUR
Pemerintah Kecamatan Lore Barat, saat ini baru bisa menyediakan perlengkapan tidur terbatas bagi korban banjir bandang di Desa Langkeka.
Camat Lore Barat, Ruly Labulu mengatakan banjir bandang yang menerjang Desa Langkeke terjadi sekitar pukul 16.00 Wita.
“Atas peristiwa itu sekitar 10 rumah rusak di terjang banjir disertai material lumpur,” ungkap Camat saat di hubungi melalui handphone, Selasa (3/3/2020) malam.
Saat ini, pihaknya sudah mengevakuasi sejumlah warga di desa itu ke tempat lebih aman, mengingat situasi masih berpotensi terjadi banjir susulan. Selain itu, pihaknya juga telah membagikan perlengkapan tidur seadanya kepada korban banjir.
Dia memaparkan, penduduk Desa Langkeka sekira 900 orang. Sebagian dari mereka sempat terjebak, namun berhasil mengevakuasikan diri ke desa tetangga. “Kami masih menyediakan perlengkapan seadanya, saya juga menginstruksikan pejabat kecamatan agar membuka dapur umum,” katanya.
Ditambahkannya, situasi di kecamatan itu pada Selasa (3/3/2020) sore diguyur hujan sedang, namun justru banjir bandang menerjang membawa material lumpur dan potongan kayu besar. “Letak Desa Lankeka berada di kemiringan dan informasi kami dengar desa ini juga pernah dihantam banjir bandang pada tahun 2007,” ujarnya.
INFORMASI TERAKHIR
Informasi terakhir yang dipeorleh dari BPBD Poso Selasa (3/3/2020) malam, menyebutkan hingga saat ini dampak dari banjir yang terjadi di Lore barat mengakibatkan satu orang atas nama Ibu bambang, hilang dan belum ditemukan.
Sementara kerusakan dilaporkan, rumah yang rusak berat sebanyak 11 dan 51 rusak ringan. Sedangkan jumlah warga yang mengungsi hingga malam ini telah mencapai 900 jiwa. ULY/ANT