BPOM Berharap Pemda Melanjutkan Program GKPD

BPOM-079ea4ed

BUNGKU, MERCUSUAR – Program Nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu, yang telah berlangsung di Kabupaten Morowali sejak Februari 2021, dapat diteruskan pemerintah daerah (pemda) dan pemerintah desa (pemdes) setempat.

“Harapan kami ada dukungan pemda dan pemdes terutama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A), bisa melanjutkan program ini di tahun 2022,” ujar Kepala BPOM Palu, Agus Riyanto, dalam kegiatan yang berlangsung di Lantai II Kantor Bupati Morowali, Selasa (7/12/2021) tersebut.

Kegiatan itu dibuka Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Morowali, Rizal Baduddin, serta dihadiri Camat Bungku Tengah, perwakilan sekolah di Morowali, Kepala Desa Bente, Erwin dan lainnya.

Dalam keterangan, Agus mengatakan, sejauh ini program GKPD merupakan kegiatan tahunan dari BPOM Palu dan menyasar dua kabupaten setiap tahunnya. Tahun ini, Kabupaten Morowali dan Parigi Moutong ditunjuk sebagai wilayah pendampingan.

“Untuk Morowali kita fokus di dua desa, yakni Desa Bente dan Matansala di Kecamatan Bungku Tengah,” jelasnya lagi.

Dalam pendampingan tersebut, pihaknya memberdayakan kelompok masyarakat desa, seperti Karangtaruna, kelompok ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan komunitas lainnya untuk memperhatikan keamanan pangan di wilayah masing-masing.

“Kami ingin dengan program pemberdayaan ini, masyarakat di desa mengambil peran agar  tercipta kemandirian pangan. Terutama menjamin kebutuhan pangan yang aman di sekolah,”jelasnya.

Masyarakat desa diberikan pelatihan kemudian dijadikan kader GKPD. Harapannya, dari situ lahir tindakan advokasi dan intervensi yang melibatkan para kader tersebut untuk menjamin keamanan pangan.

“Program ini mengajar kan setiap kader bahan-bahan yang berbahaya pada makanan untuk dikonsumsi, seperti borax, formalin dan zat pewarna,”jelasnya lagi.

Dari hasil evaluasi, Agus menuturkan, masyarakat di kedua desa mulai memahami akan pentingnya keamanan pangan. Ke depan kegiatan serupa akan digelar di Kabupaten Buol dan Tolitoli.

“Kegiatan ini tidak akan berhenti di sini. Akan kami kawal di tahun 2022,” tutup Agus. INT

 

Pos terkait