BPOM Palu Salurkan Bantuan ke Sulbar

FOTO BPOM PALU

PALU, MERCUSUAR – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu menyalurkan sejumlah bantuan logistik pada para penyintas bencana gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Bantuan tersebut dibawa Kepala BPOM di Palu, Fauzi Ferdiansyah bersama beberapa tim relawan ke Sulbar, Senin (18/1/2021).

Menurutnya, bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian kepada para penyintas gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene. Bantuan yang dikirim, berupa berbagai jenis kebutuhan pangan harian, serta masker dan hand sanitizer untuk mendukung penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

“Sebagai wujud kepedulian atas bencana tersebut, Badan POM melalui Balai POM di Palu mengirimkan bantuan untuk para korban gempa di Balai POM di Mamuju dan masyarakat sekitarnya yang ikut terdampak,” jelas Fauzi.

Dijelaskannya, bantuan yang disalurkan berasal dari seluruh pegawai Badan POM, Balai Besar atau Balai POM dan Loka POM serta dari berbagai stakeholder. Bantuan tersebut terkumpul sekira Rp30 juta.

Dia menyebut bahwa bantuan akan terus disalurkan dalam beberapa hari ke depan.

“Bantuan yang diberikan, merupakan kebutuhan-kebutuhan yang sangat diperlukan. Seperti beras, air minum dalam kemasan, mie instan, perlengkapan mandi, terpal, pakaian anak susu bayi, popok bayi, pembalut, tisu basah, hand sanitizer dan masker,” urainya.

Selain pengiriman bantuan, tim relawan BPOM di Palu akan membuat tenda darurat dan dapur umum untuk membantu menyediakan makanan bagi penyintas pegawai BPOM di Mamuju dengan masyarakat sekitarnya.

“Selain sebagai wujud kepedulian, kami juga ingin membalas kebaikan warga Mamuju dan Majene khususnya pegawai Balai POM di Mamuju, yang telah sigap memberikan bantuan pada saat bencana di Palu tahun 2018 lalu. Harapannya, masyarakat yang terdampak bencana dapat segera pulih, dan bantuan ini dapat memberikan semangat keberlangsungan hidup. Bagi yang telah memberikan bantuan, semoga menjadi amal kebaikan di dunia maupun di akherat,” pungkasnya. IEA 

Pos terkait