PALU, MERCUSUAR – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu menurunkan tim pemeriksa untuk melaksanakan pengujian sampel jajanan takjil Ramadan di beberapa titik di Kota Palu, Kamis (15/4/2021).
Kepala BPOM di Palu, Fauzi Ferdiansyah mengungkapkan pengujian sampel tersebut dilakukan di lima titik penjualan takjil Ramadan yang dipilih secara acak oleh BPOM.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program intensifikasi pengawasan yang dilakukan BPOM pada bulan Ramadan, tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen terhadap pangan yang dijual selama Ramadan.
“Tujuannya untuk memberi perlindungan kepada konsumen, agar pangan yang dijual selama bulan Ramadan aman untuk dikonsumsi, serta memberikan edukasi kepada pedagang takjil atau pedagang pasar, terkait bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan,” jelas Fauzi.
AMAN
Dari lima titik lokasi, tim BPOM di Palu mengambil sebanyak 28 sampel pangan takjil, terdiri dari berbagai macam es, kudapan, serta gorengan. Dari puluhan sampel tersebut, seluruhnya dinyatakan memenuhi syarat untuk dikonsumsi sebagai pangan aman dari bahan berbahaya.
Bahan berbahaya yang dimaksud, seperti formalin, boraks, rhodamin dan methanil yellow yang seharusnya bukan untuk ditambahkan dalam pangan, tapi untuk pengawet dan pewarna tekstil.
“Kita patut berbangga, di hari pertama pengujian takjil Ramadan ini hasilnya memuaskan, menunjukan bahwa para penjual takjil di daerah ini sudah paham dan sadar akan pentingnya pangan aman,” ujar Fauzi.
Ia memastikan, kegiatan pengujian tersebut akan terus dilanjutkan selama bulan Ramadan di beberapa lokasi lainnya di Kota Palu. IEA