Budaya Baca Masyarakat Sulteng Masih Rendah

FOTO SEKDAPROV

SIGI, MERCUSUAR – Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate membuka sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bagi Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Sigi, Rabu (30/10/2019).

Kegiatan digelar Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi dihadiri sekira 176 kades se Kabupaten Sigi itu, dalam rangka meningkatkan budaya baca di desa.

Dalam sambutannya, Sekdaprov mengakui bahwa minat baca belum terlalu membudaya di masyarakat, sehingga diperlukan sosialisasi dan peningkatan pendekatan secara berkala agar masyarakat menjadi memahami pentingnya membaca.

“Bahkan kehadiran pojok baca di kantor-kantor pemerintahan belum signifikan mendongkrak budaya cerdas itu di kalangan pegawai,” ujar Sekdaprov, dalam release yang diterima wartawan Media ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk merangsang minat baca maka koleksi buku perpustakaan desa mesti relevan dengan informasi apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Supaya mereka mau datang dan merasakan manfaat perpustakaan desa,” katanya.
Dia juga mendorong supaya kades membuat buku yang merekam kiprah kepemimpinan kades dalam memajukan wilayahnya.

“Jadi ada before after, sebelum saudara memimpin keadaan desa bagaimana dan setelahnya, hasil-hasil seperti apa pula yang sudah berhasil dibuat,” jelas Sekdaprov.

Sebelumnya, dalam laporan panitia, Rohani Mastura, menyampaikan di Kabupaten Sigi sudah ada 5 dari 176 desa yang mengembangkan perpustakaan inklusi. Dengan konsep ini, maka perpustakaan dapat menjadi wahana pembelajaran dan pemberdayaan menuju kesejahteraan masyarakat.

Hadir pada pembukaan, Kepala Dinas Perpustakaan Sulteng, Ardiansyah Lamasituju dan Kadis Perpustakaan Kabupaten Sigi. BOB/*

 

Pos terkait