PALU, MERCUSUAR – Pemimpin Wilayah (Pimwil) Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Basirun menyebutkan, stok beras Bulog untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Sulteng, saat ini masih cukup besar.
Ia mengungkapkan, stok CBP Bulog Sulteng saat ini sejumlah sekira 17.321 ton, dari jumlah sebelumnya sebanyak hampir 20.000 ton. Jumlah tersebut berkurang sebanyak 2.308 ton untuk keperluan bantuan sosial (bansos) beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama, dan akan berkurang lagi sebanyak sekira 682 ton untuk bansos beras PPKM tahap berikutnya.
“Stok memang masih cukup besar. Awalnya hampir 20.000 ton kemudian keluar untuk PPKM pertama 2.308 ton, dan yang kedua 682 ton. Dari posisi stok sendiri tidak terlalu berpengaruh, karena kegiatan rutin di luar beras PPKM, seperti KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) pasarnya masih sangat sepi, karena panen masih berlangsung di beberapa wilayah dan harga beras di pasaran masih sangat stabil,” jelas Basirun, di Palu, baru-baru ini.
Ia mengatakan, permintaan beras KPSH saat ini masih sekira 10 ton per hari. Meski begitu, di sisi lain lanjut Basirun, pihaknya masih tetap melakukan pembelian untuk beras CBP dan beras komersil. Terkait penyerapan untuk beras CBP, Bulog Sulteng telah melakukan kontrak di Parigi sebanyak kurang lebih 1.300 ton.
“Yang kita sudah lakukan kontraknya di Parigi kurang lebih 1.300 ton itu juga sudah terpenuhi. Kita masih ada beberapa potensi panen, di wilayah antara Poso dan Parigi. Dari sisi kualitas cukup baik dan ketersediaan juga cukup besar di wilayah itu. Kami juga memiliki beras komersil kurang lebih yang selalu berputar paling tidak 300 ton itu selalu siap,” pungkas Basirun.
Sebelumnya diberitakan, Kanwil Bulog Sulteng telah menuntaskan penyaluran bansos beras PPKM tahap pertama sebanyak 2.308.610 kilogram beras untuk 230.861 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per 6 Agustus 2021 lalu. Sedangkan penyaluran bansos beras PPKM tahap lanjutan, Bulog Sulteng menyiapkan sebanyak 682.780 kilogram beras untuk 68.278 KPM, yang ditargetkan tuntas pada 18 Agustus 2021. IEA