PALU, MERCUSUAR – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Sulteng kembali mencatatkan capaian positif, dengan melampaui target penjualan komersial pada tahun 2024.
Tercatat hingga akhir tahun 2024, penjualan komersial Bulog di Provinsi Sulteng mencapai omzet total sebesar Rp299.246.264.749, atau 106,89 persen dari target yang telah dicanangkan.
“Alhamdulillah, Bulog Sulteng kembali berhasil melampaui target komersial tahun 2024. Tentunya ini berkat kerja sama tim,” kata Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulteng, melalui sambugan telepon, Rabu (1/1/2025).
Secara rinci, omzet Bulog Sulteng terbagi masing-masing di Kanwil Palu Rp263.250.953.900, Kanwil (Cabang) Luwuk Rp9.942.475.300, Kanwil (Cabang) Tolitoli Rp7.316.081.049, dan Kanwil (Cabang) Poso Rp18.736.754.500
Sedangkan capaian penjualan komersial tahun 2024 berdasarkan komoditas, masing-masing beras Rp16.260.544.550, gula pasir Rp11.451.648.500, minyak goreng Rp267.406.612.299, tepung terigu Rp818.158.900, daging kerbau Rp1.131.131.000, bawang putih Rp63.358.000, telur ayam Rp1.646.920.000, bawang merah Rp61.064.000, serta komoditas lainnya Rp406.827.500
Sedangkan capaian penjualan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun 2024 sebanyak total 11.951.093 kilogram, masing-masing triwulan I sebanyak 5.789.598 kilogram, triwulan II sebanyak 1.863.425 kilogram, triwulan III sebanyak 2.849.920 kilogram, dan triwulan IV sebanyak 1.448.150 kilogram.
Selain itu, Perum Bulog Kanwil Sulteng sepanjang tahun 2024 juga berhasil mencapai 100 persen tertib administrasi keuangan, menerapkan pedoman tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dengan prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF).
Heriswan menuturkan, kerja sama yang terjalin dengan Pemerintah Daerah turut serta membantu Bulog dalam mencatatkan capaian penjualan yang positif. Salah satunya, dengan keterlibatan Bulog pada program-program ketahanan pangan pemerintah, seperti Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Kerja sama dengan pemerintah seperti Dinas Pangan atau Dinas Perdagangan, juga salah satu yang mendorong angka penjualan sehingga melebihi target,” imbuhnya.
Heriswan mengaku optimis, tren positif tersebut dapat kembali dicapai pada tahun 2025.
“Insyaallah, tahun 2025 kami optimis bisa kembali meraih target,” tandasnya. IEA