PALU, MERCUSUAR – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng meraih predikat tertinggi atau juara I pada persentase capaian target penjualan tertinggi tingkat Kanwil Bulog se-Indonesia.
Capaian tertinggi se-Indonesia tersebut diraih Perum Bulog Kanwil Sulteng dengan capaian sebesar 186,21 persen. Capaian tersebut jauh mengalahkan Kanwil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencapai 73,15 persen. Sedangkan Kanwil Kalimantan Tengah (Kalteng) meraih juara III dengan capaian 72,47 persen.
Penghargaan terkait capaian tersebut, diterima langsung Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Sulteng, David Susanto dari Perum Bulog pusat, pada Rapat Kerja Perum Bulog di Jakarta, tengah pekan lalu.
Capaian tersebut berdasarkan catatan penjualan yang dibukukan Bulog Sulteng sepanjang tahun 2022 dari bidang bisnis, yang sejatinya mengemban misi stabilisasi dan ketersediaan, seiring dengan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).
Jelang akhir Desember 2022 saja, Bulog Sulteng telah mencatat transaksi mencapai 180 persen, tertinggi dibanding Kanwil Bulog lainnya se-Indonesia. Tercatat, hingga 28 Desember 2022 lalu, penjualan yang dicapai Kanwil Bulog Sulteng jika diuangkan mencapai Rp221 miliar, terbagi ke saluran distributor dengan transaksi Rp172 miliar, penjualan langsung Rp8,3 miliar, dan retail Rp40 miliar.
David Susanto pada saat itu mengatakan, adapun komoditas yang dilakukan penjualan pada bisnis yakni beras dengan pencapaian penjualan 2.980 ton, gula 738 ton, daging kerbau beku 39 ton, minyak goreng 16.517 ton, serta komoditi komersial lainnya seperti bawang putih, bawang merah, telur, mentega yakni 242 ton.
“Saya bisa menyimpulkan ini sangat bagus, di antara kategori sangat bagus, bagus, buruk, sangat buruk. Karena aspek stabilisasi harga juga melekat pada sektor bisnis ini,” kata David.
Terkait proyeksi tahun 2023, David menegaskan pihaknya akan langsung ‘tancap gas’ dalam melakukan stabilisasi, utamanya jelang momen Ramadan dan Idul Fitri. IEA