Bulog Sulteng Siap Salurkan 13.056 Ton Beras SPHP

Pimwil Perum Bulog Sulteng, Elis Nurhayati (tengah) saat menyampaikan rencana penyaluran belasan ribu ton stok beras SPHP, untuk menekan harga beras di pasaran, Sabtu (12/7/2025). FOTO: IST.

PALU, MERCUSUAR – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng menyiapkan penyaluran 13.056 ton stok beras SPHP, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulteng.

Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulteng, Elis Nurhayati menyebutkan hal itu sebagai upaya untuk menekan harga komoditas beras, yang saat ini dilaporkan sedang mengalami kenaikan.

“SPHP disalurkan sesuai target penyaluran yang ditetapkan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional), menggunakan Cadangan Beras Pemerintah di seluruh wilayah Indonesia. Target penyaluran SPHP wilayah Sulteng sebanyak 13.065 ton,” kata Elis kepada wartawan, di Gudang Bulog Kota Palu, Sabtu (12/7/2025).

Elis mengatakan, pihaknya akan mulai menyalurkan stok tersebut pada Senin (14/7/2025). Penyaluran itu sesuai dengan surat Kepala Bapanas nomor 173 tahun 2025 tanggal 8 Juli 2025 perihal penugasan SPHP beras di tingkat konsumen periode Juli—Desember 2025.

Beras SPHP dijual dengan harga Rp11.000 per kilogram (kg) dari gudang Bulog, dan maksimal Rp12.500 per kg ketika sampai di konsumen lewat mitra distribusi yang telah terverifikasi.

“Penyaluran SPHP ini untuk periode sekarang menggunakan kemasan ukuran 5 kg dengan saluran yang dibatasi. Sesuai dengan juknis yakni pengecer di pasar rakyat, koperasi desa atau kelurahan merah putih, outlet binaan pemerintah dan Pemda melalui GPM yang diselenggarakan Dinas Pangan,” kata Elis.

Ia juga memastikan harga yang sampai ke konsumen sesuai dengan aturan yang berlaku, karena mitra penyaluran telah melalui verifikasi berlapis.

“Dalam pelaksanaan penyalurannya juga, sebelum diberikan ke mitra itu terlebih dahulu akan dilakukan verifikasi terhadap mitra-mitra yang melibatkan Bulog, dinas yang menyelenggarakan, dan Satgas Pangan. Khusus untuk verifikasi pengecer di pasar rakyat akan melibatkan pengelola pasar,” tambahnya.

Berdampak pada Pertambahan Suplai

Elis menekankan,  dengan adanya penyaluran beras SPHP ke tingkat konsumen, akan berdampak pada bertambahnya suplai beras di pasar tradisional. Sehingga akan menekan harga beras, yang selanjutnya diharapkan menurunkan harga komoditas pokok tersebut.

Impact-nya mereka yang menerima tidak akan mengambil beras ke pasar. Itu akan mengurangi demand di pasar. Dengan dengan adanya penyaluran SPHP ini, berarti kita menambah suplau ke pasar dan kanal lain,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng, Donny Iwan Setiawan berharap dengan adanya pasokan SPHP yang membanjiri pasar, harga beras bisa ditekan.

Berdaraskan pantauan Disperindag Sulteng, harga beras di pasar sedang mengalami kenaikan sejak pertengahan Mei 2025.

“Kami merekomendasikan untuk segera penyaluran SPHP ini. Tetapi, kan, memang ini penugasan, jadi menunggu perintah. Alhamdulillah, sudah turun surat tugasnya. Kami harapkan penyaluran beras SPHP ini membanjiri pasar rakyat, khususnya pasar pantauan di Palu hingga Sulteng. Sehingga harga beras di pasaran bisa turun,” tandas Donny. */IEA

Pos terkait