Bupati Banggai, Serahkan Bantuan Ketinting dan Alat Pancing

Bupati Banggai, H. Amirudin Tamoreka (baju hitam) menyerahkan bantuan 355 unit mesin ketinting dan sejumlah alat pancing, kepada 43 kelompok nelayan perikanan tangkap di 24 kecamatan di Kabupaten Banggai, Minggu (25/8/2024). FOTO: IST.

BANGGAI, MERCUSUAR – Bupati Banggai, H. Amirudin Tamoreka menyerahkan bantuan 355 unit mesin ketinting dan sejumlah alat pancing, kepada 43 kelompok nelayan perikanan tangkap di 24 kecamatan di Kabupaten Banggai. Bantuan tersebut diserahkan di halaman Gedung Nasional (Genas) Luwuk, Minggu (25/8/2024).

Sebelum bantuan sektor perikanan itu disalurkan, Dinas Perikanan Kabupaten Banggai bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Banggai telah melakukan sosialisasi dan pendampingan hukum kepada nelayan penerima bantuan, pada Kamis (22/8/2024) lalu.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai, Ferlin Y.T Monggesang mengatakan, pendampingan hukum dibutuhkan sebagai upaya preventif, agar tidak terjadi penyimpangan anggaran negara.

“Dari awal kami sudah melakukan presentasi dan langsung turun ke lapangan, untuk berjumpa dengan para nelayan penerima bantuan,” terang Ferlin.

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Banggai, Anton Rahmanto mengatakan pendampingan hukum bertujuan untuk memastikan agar bantuan tersebut tersalurkan tepat sasaran, sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Bantuan ini jangan sampai salah sasaran, sehingga diperlukan pendampingan hukum, agar tepat biaya, tepat waktu, dan tepat sasaran,” kata Anton.

Ia juga mengimbau para nelayan agar benar-benar memanfaatkan bantuan tersebut.

“Jangan sampai dialihkan pada pihak lain, entah itu dijual. Karena ini anggarannya dari negara, jika memang terjadi indikasi penyimpangan nanti berurusan sama petugas. Jadi, tolong benar-benar dimanfaatkan,” pesan Anton.

Sedangkan, Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai akan mengevaluasi pemanfaatan dari bantuan tersebut. Ia juga memastikan bahwa penerimaan bantuan itu tidak dipungut biaya apapun.

“Bantuan ini tidak dibayar alias gratis. Apabila ada yang mau minta dibayar, segera laporkan kepada saya, pasti saya akan kembalikan dua kali lipat uangnya,” tegas Amirudin.

Ia menuturkan, Badan Riset dan Inovasi Daerah telah meluncurkan aplikasi Mangael Jo yang dapat membantu nelayan menangkap ikan secara efektif dan efisien, melalui pemberian informasi titik koordinat.

“Ini baru kita launching kemarin pada tanggal 17 Agustus 2024. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, BRIDA akan memberikan pelatihan kepada para nelayan,” ujarnya.

Amirudin mengaku, banyak permintaan dari pengusaha, khususnya dari Provinsi Jawa Barat, terhadap hasil perikanan tangkap di Kabupaten Banggai.

“Ada beberapa pengusaha yang ingin membeli semua jenis ikan. Kendalanya kita belum punya cold storage yang besar untuk menampung ikan-ikan nelayan. Jadi tahun 2025 nanti, kita sudah merencanakan untuk membuat cold storage,” ujarnya.

Ia berharap, peluang tersebut dapat diambil oleh desa dengan membentuk BUMDes, sehingga hasil tangkapan nelayan dapat ditampung di cold storage sebelum dijual ke perusahaan.

“Namun, perlu adanya seleksi ketat terhadap kelayakan BUMDes, baik dari segi kapasitas pengurus, perencanaan, maupun unit usaha yang akan dijalankan, sehingga BUMDes betul-betul layak menerima bantuan dari program BUMDes MAIMA yang dicanangkan Pemkab Banggai,” tutur Amirudin.

Ia menjelaskan, Pemkab Banggai tidak ingin anggaran Rp100 juta sampai Rp500 juta yang diberikan habis begitu saja oleh pengurus BUMDes, tanpa bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. */PAR

Pos terkait