DONGGALA, MERCUSUAR – Bupati Donggala, Kasman Lassa memperlihatkan kebesaran jiwanya sebagai seorang kepala daerah dengan menyampaikan permohonan maaf atas insiden salah paham dengan salah seorang pelayan Toko Sport bernama Zainal.
Peristiwa yang tersebar di media sosial (Medsos) dalam bentuk video yang memperlihatkan Bupati menarik baju pelayan toko itu, dinilai hanya sebuah kesalahpahaman saja antara pembeli dan pedagang.
Bupati menjelaskan bahwa kejadian itu diawal Januari 2021 ketika ia hendak membeli perlengkapan olahraga, diantaranya sepatu.
Dia sebagai pembeli meminta untuk diambilkan sepatu oleh pelayan toko dan meminta untuk memasangkan sepatu tersebut.
Hal itu dilakukannya karena kondisi fisiknya yang sulit memakai sendiri sepatu, serta di toko itu tidak ada kursi untuk diduduki.
“Saya cuma minta tolong sama anak itu (Zainal) untuk memasangkan sepatu. Jujur saja, perut saya ini besar, setengah mati saya pakai sepatu. Bertepatan juga di situ tidak ada kursi jadi saya minta tolong sama anak itu,” jelas Bupati dihadapan sejumlah wartawan di rumahnya, Kamis (21/1/2021)..
Terkait tersebarnya video insiden toko sepatu itu, Bupati mengaku tidak tahu. Namun ia secara terbuka meminta maaf kepada pihak toko dan terkhusus pada Zainal jika sempat melakukan kekeliruan pada saat berbelanja.
“Jika saya keliru saya minta maaf kepada yang bersangkutan dan juga pemilik toko,” ujurnya tulus.
Insiden itu diakui Bupati hanya mis komunikasi antara pembeli dan pelayan toko. Bahkan ia sebelum meninggalkan toko sempat berpamitan kepada para pelayan toko itu.
Sebagai bentuk tidak adanya persoalan dengan pihak toko, bupati mengaku akan tetap berbelanja di toko langganannya itu.
“Saya memang sudah lama belanja di toko itu. Saya juga saling kenal baik dengan Haji Hasan pemilik toko,” tandas Bupati.
Terpisah, pemilik Toko Sport, Haji Hasan mengatakan bahwa insiden itu hanya kesalapahaman yang dibesar-besarkan oleh pihak tertentu.
Hasan mengaku bahwa ia tidak berada di toko saat peristiwa itu terjadi.
“Insiden ini tidak di sengaja, ini khilaf. Sebenarnya waktu itu kalau anak ini (Zainal) di panggil Pak Bupati dan langsung datang, saya rasa tidak terjadi seperti ini. Ini hanya kesalapahaman. Saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada bapak Bupati karena saya kurang mengawasi karyawan,” ucapnya.
Sementara Zainal juga menegaskan, bahwa insiden itu hanya sebuah kesalahpahaman saja dan sudah diselesaikan dengan baik. Ia juga mengaku tidak mengetahui tentang awal penyebaran video tersebut hingga viral. HID