BUNGKU, MERCUSUAR – Berpulangnya ulama besar Sulawesi Tengah, yang juga Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, Selasa (3/8/2021) pukul 15:50 WITA di Rumah Sakit Alkhairaat, meninggalkan duka mendalam bagi Bupati Morowali, Taslim. Dirinya mengaku merasa kehilangan sosok ulama besar nan kharismatik itu.
“Sebagai Abnaul Khairaat, saya mengenal sosok beliau dengan baik. Beliau ulama besar, guru dan tokoh masyarakat, bukan hanya di Sulawesi Tengah dan Indonesia Timur, bahkan Indonesia,” ujar Taslim, Rabu (4/8/2021).
Sebelum menjadi Bupati Morowali seperti saat ini, Taslim adalah salah seorang pengajar di Pondok Pesantren Putra Alkhairaat Pusat Palu. Di tempat itulah, ia mengenal baik sosok Ketua Utama Alkhairaat itu, yang ia panggil dengan sebutan Ustaz Saggaf. Di tempat itu pulalah, ia banyak mengenal sosok-sosok ustaz lainnya, seperti ustaz Abdilah dan ustaz-ustaz lainnya di pesantren.
“Kemudian saat saya pulang, kami membangun pondok pesantren Nurul Iman di Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat. Kami salah satu Pengurus Komisaris Daerah Alkhairaat Kabupaten Morowali,” kenang Taslim.
Kini Habib Saggaf telah pergi untuk selama-lamanya. Taslim mengaku sangat kehilangan sosok ulama besar itu. Habib Saggaf dikenal seorang ulama yang hebat, serta memiliki pengetahuan yang tinggi dan ilmu agama yang dalam. Rasa kehilangan akan sosok beliau kata Taslim, juga terasa oleh abnaul-abnaul khairaat yang ada di kabupaten.
“Ustaz Saggaf sangat dicintai. Banyak yang mengikuti beliau,” akunya.
Sebagai orang yang mengenal dengan baik sosok kharismatik itu, Taslim mengemban misi sebagai Abnaul Khairaat, untuk melanjutkan ajaran-ajaran Guru Tua.
“Pemkab Morowali dalam wujud melanjutkan cita-cita Guru Tua, yakni dengan menyekolahkan anak-anak ke Yaman. Insya Allah mereka bisa menjadi penerus dan mewarisi ilmu yang diberikan Guru Tua kepada masyarakat Sulteng, khususnya Kabupaten Morowali,” tutup Taslim. INT