KOLONODALE, MERCUSUAR – Akibat seringnya pemadaman listrik belakangan ini, mendorong Bupati Morut, Delis Julkarson Hehi, memanggil pimpinan PLN untuk memberi penjelasan.
“Ini listrik sudah terlalu sering mati-hidup. Saya sengaja undang bapak-bapak sekalian untuk mencari solusi secepatnya,” jelas bupati, Selasa (12/10/2021) dikutip dari CMDD.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja bupati tersebut, dihadiri Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Kolonodale, pimpinan PLTM Wawopada dan PLTM Tomata.
Sementara Bupati Morut didampingi Asisten I, Victor Tamehi dan Kepala Dinas Perhubungan Daerah, Iwan Ibon. Mengawali pembicaraan, bupati langsung menanyakan apa yang bisa dibantu agar permasalahan mati-mati listrik ini bisa segera teratasi.
Ia menegaskan, dengan seringnya mati lampu, masyarakat sangat dirugikan. Peralatan rumah tangga yang menggunakan daya listrik gampang sekali rusak.
Selain itu, investor berpikir berkali-kali kalau kondisi listrik sering mati seperti sekarang ini.
“Sebelum menanamkan investasinya, para investor pasti menanyakan ketersediaan daya listrik. Jadi ini masalah serius,” tegasnya.
Bahkan saat ini, lanjutnya, sudah ada kabar adanya investor akan angkat kaki meninggalkan daerah ini kalau masalah listrik ini tidak tertanggulangi.
Bupati mengharapkan, agar pihak PLN khususnya ULP Kolonodale mau terbuka dan benar-benar serius untuk mencari pemecahan masalah seringnya listrik padam.
“Silakan paparkan apa masalahnya. Apa yang kami bisa bantu. Kalau kapasitas daya listrik yang kurang, kita cari jalan keluarnya. Kalau pohon menghalangi kabel listrik, tolong sampaikan di desa mana, nanti kami hubungi kadesnya,” ujar Bupati Delis.
Manajer ULP Kolonodale, Desnart Sabudu, mengakui saat ini ada empat mesin dalam keadaan rusak sehingga terpaksa dilakukan pemadaman secara bergilir.
Menurutnya, saat ini ada 10 mesin pembangkit listrik di PLTD Tompira. Dari jumlah itu hanya enam mesin yang berfungsi. Dalam kondisi normal, keenam mesin itu memiliki daya total 2.150 KW. Selain itu PLTM 1 Wawopada 2.600 KW dan PLTM 2 sebesar 3.200 KW. Itu berarti total 7.950 KW.
Desnart menjelaskan, kebutuhan daya listrik di Morut saat ini sekitar 7.800 kW hingga 8.000 kW. Artinya, dalam keadaan normal tidak akan terjadi pemadaman aliran listrik.
Namun, dari enam mesin PLTD Tompira, ada mesin yang mati tiba-tiba jika panasnya sudah mencapai 98 derajat Celcius.
“Mesin itu pasti langsung mati sendiri. Jadi harus dingin dulu baru dihidupkan kembali. Ini salah satu masalah yang terjadi selama ini,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya lagi, ada jadwal maintenance, kabel terputus, tiang listrik jatuh atau masalah di mesin PLTM Wawopada. Manajer UPT Kolonodale itu mengatakan pihak PLN terus melakukan perbaikan sambil berkordinasi dengan Pemda Morut untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, kebutuhan daya listrik ini diharapkan bisa tertanggulangi secara keseluruhan jika PLTM Tomata dengan daya 10.000 kW sudah berfungsi pada bulan Januari 2022 mendatang. VAN