MORUT, MERCUSUAR – Bupati Morowali Utara (Morut), Aptripel Tumimomor mengawali panen jagung dilahan seluas 200 hektare dengan perkiraan produktivitas tujuh ton per hektare di Desa Saemba Walati, Kecamatan Mori Atas, akhir pekan lalu.
Kegiatan tersebut merupakan gerakan panen yang canangkan Dinas Pertanian Daerah Morut, serta dilakukan setiap tahun saat musim kemarau.
Sekertaris Dinas Pertanian Daerah, Alwun Lasiwua mengatakan lahan itu dulunya merupakan rawa kemudian ‘disulap’ menjadi lahan produktif setelah adanya saluran air yang dibangun secara swadaya oleh petani setempat.
Diungkapkan Alwun, kendala utama petani saat ini adalah akses jalan menuju kebun-kebun petani, hingga menyulitkan mereka memobilisasi bibit pertanian dan juga hasil produksi pertanian.
“Sebab selama ini hanya dibangun secara swadaya oleh petani,” katanya.
Selain akses jalan, warga Saemba Walati juga membutuhan alat panen modern dan merupakan prioritas kebutuhan mereka saat panen seperti saat ini. “Bupati janjikan akan dialokasikan dananya pada tahun 2020,” sebutnya.
Selain Desa Saemba Walati, sambung Alwun, desa-desa sekitarnya yakni Desa Saemba dan Tomui Karya juga memiliki kebun jagung yang cukup luas, sehingga luasan total lahan jagung di areal ini sekira 800 hektare.
Pada kesempatan itu Bupati menyerahkan satu unit handtraktor untuk membantu masyarakat melakukan pengolahan lahan. VAN