PARMOUT, MERCUSUAR – Untuk mencapai Adipura 2020/2021, Bupati Parigi Moutong (Parmout), H Samsurizal Tombolotutu membagi zona kerja kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Parmout.
Pembagian Zona kerja bakti tersebut disampaikannya saat Upacara gabungan 17 bulan berjalan di Halaman Kantor Bupati Parmout, Rabu (17/7/2019).
Pada pembagian Zona, Bupati mencontohkan pembagian zona kerja bhati dengan membagi kelompok ASN yang tergabung mulai dari pejabat Eselon II, III dan IV, staf dan honorer per kelurahan dan desa.
“Sengaja saya bagi perkelompok untuk melihat mana ASN yang berdomisili di Kelurahan Loji, Masigi, Bantaya dan lain lain, serta seperti inilah yang harus dilakukan pada saat kerja bhakti nanti,” jelasnya.
“Saat kerja bakti tidak ada lagi istilah saya Bupati, Sekkab, Kadis, Kabid semuanya adalah warga dan harus mengikuti komando serta patuh terhadap perintah pak Lurah atau Kadesnya,” sambung Bupati mengingatkan.
Kebersihan, katanya, menjadi tanggung jawab ASN sebagai warga yang berdomisili di kelurahan atau desa. “Kita adalah bagian dari masyarakat, maka wajib mengikuti perintah Lurah dan Kades,” tandasnya.
Ditegaskan Bupati, ia akan memerintahkan Camat, Lurah dan Kades untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Apabila hasil sidak ditemukan ada ASN yang tidak mendukung program Adipura dan mempersulit Camat dan Lurah, maka akan dimutasi kerja atau dipindahkan dari Parigi. “Saya tidak main-main, ini demi Kota Parigi itu sendiri. Kalau kedapatan sesuai hasil sidak ada ASN yang tidak peduli dengan program Adipura alias tidak mau kerja bakti bersama masyarakat, mohon maaf terpaksa saudara saya pindahkan,” tegasnya.
“Kalau ASN itu berasal dari Moutong atau Tinombo berdomisili di Parigi, jika tidak mendukung Adipura saya pindahkan ke kampungnya. Begitupun sebaliknya, jika ASN itu warga Parigi saya akan pindahkan di Moutong, Tinombo atau Sausu. Saya tidak kompromi lagi. Kita malu kalau tidak bisa rebut Adipura ini,” tambahnya.
Dia berharap agar ASN menjadi pioner bagi masyarakat. Masyarakat Parigi, katanya, harus Bangga, karena perebutan Adipura tidak ada nilai tambah bagi pejabat, tetapi merupakan sebuah kehormatan bagi masyarakat yang tinggal di Kota Parigi.
“Saya minta Camat laporkan jika ada ASN yang tidak peduli. Mari kita bekerja sesuai keluarahan dan desanya. Kalau saya tinggal di Kelurahan Loji, maka saya juga harus ikut perintah Lurah untuk bersama sama kerja bhakti,” tuturnya.
Ditambahkan Bupati, ia akan mengajak murid-murid di sekolah untuk pembersihan, serta tidak hanya di sekolah sendiri tetapi juga di tempat dia berdomisili. “Bulan Agustus nanti saya akan ajak murid-murid di sekolah bergotong royong melakukan pembersihan,” ujarnya.TIA/*